Sendal (27)
Sepatu adalah pakaian terlarang dipakai jamaah haji, karena
membuat telapak kaki tertutup. Oleh karena itu sendallah satu-satunya alas kaki
yang boleh dikenakan. Ini dikecualikan manakala jamaah haji tidak mendapati
selain sepatu. Dalam kondisi seperti ini, maka sepatu boleh dipakai dengan
syarat dipotong sehingga terlihat mata kaki :
عَنْ اِبْنِ عُمَرَ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا أَنَّ
رَسُولَ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم سُئِلَ: مَا يَلْبَسُ اَلْمُحْرِمُ مِنْ
اَلثِّيَابِ? فَقَالَ: لَا تَلْبَسُوا الْقُمُصَ, وَلَا اَلْعَمَائِمَ, وَلَا
السَّرَاوِيلَاتِ, وَلَا اَلْبَرَانِسَ, وَلَا اَلْخِفَافَ, إِلَّا أَحَدٌ لَا
يَجِدُ اَلنَّعْلَيْنِ فَلْيَلْبَسْ اَلْخُفَّيْنِ وَلْيَقْطَعْهُمَا أَسْفَلَ
مِنَ اَلْكَعْبَيْنِ, وَلَا تَلْبَسُوا شَيْئًا مِنْ اَلثِّيَابِ مَسَّهُ
اَلزَّعْفَرَانُ وَلَا اَلْوَرْسُ
Dari Ibnu Umar Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah
Shallallaahu 'alaihi wa Sallam pernah ditanya tentang pakaian yang boleh
dipakai oleh orang yang berihram. Beliau bersabda : Tidak boleh memakai baju,
surban, celana, penutup kepala, dan sepatu kecuali seseorang yang tidak
memiliki sandal, ia boleh menggunakan sepatu, namun hendaknya ia memotong
bagian yang lebih bawah dari mata kaki. Dan jangan memakai pakaian yang diolesi
dengan minyak za'faran dan wares [Muttafaq Alaihi]