Khobits Dan Thoyyib (41)
Pada perang khondaq, umat islam mengalami kesulitan yang luar
biasa. Jumlah musuh yang terlalu besar membuat mereka terpaksa membuat parit.
Dalam situasi kalut, para sahabat tetap teguh dan menggantungkan semuanya
kepada Alloh. Ini berbeda dengan orang munafiq. Sikap mereka Alloh singkap
dalam alquran :
وَإِذْ قَالَتْ طَائِفَةٌ مِنْهُمْ يَا أَهْلَ
يَثْرِبَ لَا مُقَامَ لَكُمْ فَارْجِعُوا وَيَسْتَأْذِنُ فَرِيقٌ مِنْهُمُ
النَّبِيَّ يَقُولُونَ إِنَّ بُيُوتَنَا عَوْرَةٌ وَمَا هِيَ بِعَوْرَةٍ إِنْ
يُرِيدُونَ إِلَّا فِرَارًا
Dan (Ingatlah) ketika segolongan di antara mreka berkata :
Hai penduduk Yatsrib (Madinah), tidak ada tempat bagimu, Maka kembalilah kamu.
dan sebahagian dari mereka minta izin kepada nabi (untuk kembali pulang) dengan
Berkata : "Sesungguhnya rumah-rumah kami terbuka (Tidak ada
penjaga)". dan rumah-rumah itu sekali-kali tidak terbuka, mereka tidak
lain hanya hendak lari [al ahzab : 13]
Yang terlihat selanjutnya adalah mereka lari dari medan perang
setelah sebelumnya mereka menyampaikan berbagai macam izin kepada rosululloh
shollallohu alaihi wasallam.
Pantaslah bila mereka disebut sebagai makhluq khobits (kotor)
sehingga Madinah sebagai kota suci layak dibersihkan dari keberadaan mereka.
Sehingga beliau bersabda :
عَنْ أَبَى هُرَيْرَةَ رضى الله عنه
يَقُولُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم أُمِرْتُ بِقَرْيَةٍ تَأْكُلُ الْقُرَى
يَقُولُونَ يَثْرِبُ . وَهْىَ الْمَدِينَةُ ، تَنْفِى النَّاسَ كَمَا يَنْفِى
الْكِيرُ خَبَثَ الْحَدِيدِ
Dari Abu Huroiroh rodliyallohu anhu : Rosululloh shollallohu
alaihi wasallam bersabda : Aku diperintahkan untuk berhijrah ke sebuah negeri
yang akan menaklukkan banyak negeri. Mereka menyebutnya dengan Yatsrib padhal
yang benar adalah Madinah yang akan membersihkan manusia buruk sebagaimana
alkir (alat las yang menyemburkan api) membersihkan khobutsal hadid (kotoran
besi, karat) [HR Bukhori, Muslim, Ahmad dan Ibnu Hibban]