Thoyyib Dan Khobits (34)
Baik orang kafir maupun orang beriman, sama-sama digiring.
Kemana tempat yang dituju ? Orang kafir akan dihalau menuju neraka :
وَسِيقَ الَّذِينَ كَفَرُوا إِلَى
جَهَنَّمَ زُمَرًا حَتَّى إِذَا جَاءُوهَا فُتِحَتْ أَبْوَابُهَا وَقَالَ لَهُمْ
خَزَنَتُهَا أَلَمْ يَأْتِكُمْ رُسُلٌ مِنْكُمْ يَتْلُونَ عَلَيْكُمْ آَيَاتِ
رَبِّكُمْ وَيُنْذِرُونَكُمْ لِقَاءَ يَوْمِكُمْ هَذَا قَالُوا بَلَى وَلَكِنْ
حَقَّتْ كَلِمَةُ الْعَذَابِ عَلَى الْكَافِرِينَ
قِيلَ ادْخُلُوا أَبْوَابَ جَهَنَّمَ خَالِدِينَ فِيهَا فَبِئْسَ مَثْوَى
الْمُتَكَبِّرِينَ
71. Orang-orang kafir
dibawa ke neraka Jahannam berombong-rombongan. sehingga apabila mereka sampai
ke neraka itu dibukakanlah pintu-pintunya dan berkatalah kepada mereka
penjaga-penjaganya : Apakah belum pernah datang kepadamu rasul-rasul di
antaramu yang membacakan kepadamu ayat-ayat Tuhanmu dan memperingatkan kepadamu
akan pertemuan dengan hari ini ? mereka menjawab : Benar (telah datang). tetapi
Telah pasti berlaku ketetapan azab terhadap orang-orang yang kafir.
72. Dikatakan (kepada
mereka) : Masukilah pintu-pintu neraka Jahannam itu, sedang kamu kekal di
dalamnya. Maka neraka Jahannam Itulah seburuk-buruk tempat bagi orang-orang
yang menyombongkan diri [azzumar :
71-72]
Adapun orang bertaqwa, Alloh akan arahkan mereka ke dalam
aljannah :
وَسِيقَ الَّذِينَ اتَّقَوْا رَبَّهُمْ إِلَى
الْجَنَّةِ زُمَرًا حَتَّى إِذَا جَاءُوهَا وَفُتِحَتْ أَبْوَابُهَا وَقَالَ لَهُمْ
خَزَنَتُهَا سَلَامٌ عَلَيْكُمْ طِبْتُمْ فَادْخُلُوهَا خَالِدِينَ وَقَالُوا الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي صَدَقَنَا
وَعْدَهُ وَأَوْرَثَنَا الْأَرْضَ نَتَبَوَّأُ مِنَ الْجَنَّةِ حَيْثُ نَشَاءُ
فَنِعْمَ أَجْرُ الْعَامِلِينَ
73. Dan orang-orang
yang bertakwa kepada Rob mereka dibawa ke dalam syurga berombong-rombongan
(pula). sehingga apabila mereka sampai ke dalam aljannah itu sedang
pintu-pintunya telah terbuka dan berkatalah kepada mereka penjaga-penjaganya :
Kesejahteraan (dilimpahkan) atasmu. Thibtum (kalian thoyyib). Maka masukilah
aljannah ini, sedang kamu kekal di dalamnya".
74. Dan mereka
mengucapkan : Segala puji bagi Allah yang telah memenuhi janji-Nya kepada kami
dan Telah (memberi) kepada kami tempat Ini sedang kami (diperkenankan)
menempati tempat dalam aljannah di mana saja yang kami kehendaki. Maka aljannah
Itulah sebaik-baik balasan bagi orang-orang yang beramal [azzumar 73-74]
Pada ayat di atas, orang beriman disambut dengan kata
salaamun alaikum (Selamat atas kalian) dan kata thibtum. Departemen agama
menterjemahkannya dengan berbahagialah. Ibnul Jauzi menafsirkannya dengan lima
makna :
Makna pertama :
أنهم إذا انْتَهَوا إِلى باب الجنة
وَجدوا عند بابها شجرةً يَخرج من تحت ساقها عينان ، فيَشربون من إِحداهما فلا يبقى
في بطونهم أذىً ولا قذىً إِلاّ خرج ، ويغتَسلون من الأُخرى ، فلا تَغْبَرُّ
جلودُهم ولا تَشَعَّثُ أشعارُهم أبداً ، حتى إِذا انتَهَوْا إِلى باب الجنة قال
لهم عند ذلك خزنتها سلامٌ عليكم طِبْتُم
Bila mereka tiba di depan pintu aljannah, mereka mendapati
pohon yang di bawahnya ada dua mata air yang mengalir di bawah betisnya.
Merekapun minum dari salah satu mata air itu sehingga tidak ada penyakit dan
kotoran yang ada dalam perut kecuali akan keluar. Selanjutnya mereka mandi di
mata air satunya yang membuat kulit mereka tidak berdebu dan rambut mereka
tidak kusut. Tepat di depan pintu aljannah, mereka disambut oleh para penjaga
dengan “ salaamun alaikum thibtum “
Makna kedua :
Kedudukan yang baik
Makna ketiga :
Kalian baik karena ketaatan kepada Alloh
Makna keempat :
Mereka diberi kebaikan sebelum masuk ke dalam aljannah berupa
ampunan
Makna keempat :
Kalian memang orang baik di dunia
Maroji’ :
Zadul Masir, Ibnul Jauzi (maktabah syamilah) hal 466