Khobits Dan Thoyyib (24)
Alloh Ta’ala berfirman :
فَإِذَا دَخَلْتُمْ بُيُوتًا
فَسَلِّمُوا عَلَى أَنْفُسِكُمْ تَحِيَّةً مِنْ عِنْدِ اللَّهِ مُبَارَكَةً
طَيِّبَةً كَذَلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمُ الْآَيَاتِ لَعَلَّكُمْ تَعْقِلُونَ
Maka apabila kamu memasuki suatu rumah hendaklah kamu memberi salam kepada
(penghuninya yang berarti memberi salam) kepada dirimu sendiri, salam yang
ditetapkan dari sisi Allah, yang diberi berkat lagi baik. Demikianlah Allah
menjelaskan ayat-ayatnya(Nya) bagimu, agar kamu memahaminya [annur : 61]
Ayat di atas mengajarkan kepada kita untuk mengucapkan salam
ketika memasuki rumah, baik di dalamnya ada orang atau rumah sedang kosong
penghuni. Itu terjadi misalnya saat suami pulang kerja. Sementara istri sedang
berada di majlis ta’lim dan anak-anak belum pulang sekolah. Otomatis dia
memasuki rumah tanpa ada orang di dalamnya.
Termasuk orang yang memasuki rumah yang baru dibelinya, atau
mendiami rumah kontrakan untuk pertama kalinya. Dalam kondisi-kondisi seperti
ini maka tetap disyariatkan untuk mengucapkan salam.
Kalau memang tidak ada manusia di dalam rumah, lalu siapa
yang akan menjawab ucapan salam kita ? Imam Baghowi menjawab : Para malaikat.
Selanjutnya Imam Baghowi menerangkan tentang lafadz salam
untuk rumah kosong :
السلام علينا وعلى عباد الله الصالحين
Atau bisa juga mengucapkan salam yang diriwayatkan oleh Ibnu
Abbas :
السلام علينا وعلى عباد الله الصالحين، السلام على أهل البيت ورحمة
الله
Ucapan salam ini, Alloh sebut : Tahiyyatan min indillah
(ucapan salam yang ditetapkan di sisi Alloh), mubarokatan (mengandung
keberkahan) dan thoyyibatan. Apa arti thoyyibatan pada ayat ini ? Ibnu Asyur
berkata : Bersih dan diterima di hati manusia dikarenakan terkandung di
dalamnya doa selamat.
Maroji’ :
Maalimuttanzil, Imam Abu Muhammad Husain bin Mas’ud Albaghowi
(maktabah syamilah) hal 358
Attahrir Wattanwir, Ibnu Asyur (maktabah syamilah) hal 358