Apa Tugas Alqolbu ?




Alqolbu (6) 

Otak digunakan untuk berpikir, seperti pelajaran bagi anak sekolah. Sementara alat untuk menimbang sesuatu, sehingga diketahui mana alhaq yang harus diikuti dan albatil yang harus dijauhi, maka alqolbulah pelakunya :

أَفَلَمْ يَسِيرُوا فِي الْأَرْضِ فَتَكُونَ لَهُمْ قُلُوبٌ يَعْقِلُونَ بِهَا أَوْ آَذَانٌ يَسْمَعُونَ بِهَا فَإِنَّهَا لَا تَعْمَى الْأَبْصَارُ وَلَكِنْ تَعْمَى الْقُلُوبُ الَّتِي فِي الصُّدُورِ
Maka Apakah mereka tidak berjalan di muka bumi, lalu mereka mempunyai hati yang dengan itu mereka dapat memahami atau mempunyai telinga yang dengan itu mereka dapat mendengar? karena Sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta, ialah hati yang di dalam dada  [alhajj : 46]

وَلَقَدْ ذَرَأْنَا لِجَهَنَّمَ كَثِيرًا مِنَ الْجِنِّ وَالْإِنْسِ لَهُمْ قُلُوبٌ لَا يَفْقَهُونَ بِهَا
Dan Sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah)  [al a’rof : 179]

Walhasil, betapa banyak orang cerdas lagi berkedudukan begitu sulitnya memahami aqidah hingga akhirnya menjadi musuh bagi islam. Itu disebabkan otak yang cerdas tidak didukung dengan alqolbu yang sehat. Apa ada yang berani mengatakan bahwa Firaun, Qorun, Namrudz, Abu Jahal, Abu Lahab dan lainnya adalah orang bodoh ? Boleh jadi bila diteliti mereka memiliki IQ yang tinggi.

Sebaliknya manusia rendahan seperti Bilal, mungkin ia bukan orang cerdas. Setelah masuk islam ia bukan bagian dari ulama. Periwayatan haditsnya terbilang sedikit. Ketika bertemu dengan nabi shollallohu alaihi wasallam, dengan singkat diterangkan makna tauhid, serta merta ikrar syahadat meluncur dari lesannya.

Walhasil, ternyata untuk menerima alhaq tidak dibutuhkan kecerdasan. Ini membuktikan betapa alqolbu lebih tinggi kedudukannya dibanding otak.

Syaikh Asy Syanqithi berkata :
والآية تدل على أن محل العقل : في القلب ، ومحل السمع ، في الأذن ، فما يزعمه الفلاسفة من أن محل العقل الدماغ باطل
Ayat di atas menunjukkan bahwa tempat akal adalah di dalam alqolbu sedangkan tempat pendengaran adalah telinga. Klaim para filosof yang mengatakan bahwa tempat akal ada di otak adalah pendapat batil.

Maroji’ :
Syanqithi (maktabah syamilah) hal 337