Qolbu Mutakabbir Jabbar




Alqolbu (30)
الَّذِينَ يُجَادِلُونَ فِي آَيَاتِ اللَّهِ بِغَيْرِ سُلْطَانٍ أَتَاهُمْ كَبُرَ مَقْتًا عِنْدَ اللَّهِ وَعِنْدَ الَّذِينَ آَمَنُوا كَذَلِكَ يَطْبَعُ اللَّهُ عَلَى كُلِّ قَلْبِ مُتَكَبِّرٍ جَبَّارٍ
(yaitu) orang-orang yang memperdebatkan ayat-ayat Allah tanpa shulthon (ilmu) yang sampai kepada mereka. Amat besar kemurkaan (bagi mereka) di sisi Allah dan di sisi orang-orang yang beriman. Demikianlah Allah mengunci mati hati orang yang sombong dan sewenang-wenang  [ghofir : 35]

Ayat di atas memberi faedah :
1.      Siapa saja yang berani membantah ayat-ayat Alloh, pasti dilakukan tanpa dasar ilmu
2.      Perbuatan di atas mengundang kemurkaan dari Alloh dan orang beriman
3.      Perbuatan di atas menyebabkan terkuncinya hati yang membuat pelakunya menjadi mutakabbir (sombong) dan jabbar (sewenang-wenang), dua sifat yang sebenarnya hanya dimiliki oleh Alloh
Bertolak belakang dengan sifat tersebut, orang beriman akan selalu mengimani apa saja yang datang dari Alloh bahkan selalu bertambah keyakinannya seiring dengan turunnya ayat :

إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ اللَّهُ وَجِلَتْ قُلُوبُهُمْ وَإِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ آَيَاتُهُ زَادَتْهُمْ إِيمَانًا وَعَلَى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ
Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayatNya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal  [al anfal : 2]

Demikianlah si mukmin dan si kafir selalu berbeda. Mereka tidak mungkin bisa dipertemukan di dunia juga di akhirat.