Wildan, Pelayan Ahlul Jannah





Selain istana, berbagai macam makanan dan bidadari, ahlul jannah akan mendapat fasilitas berupa pelayan. Ia bukan seperti pembantu di dunia. Ibu-ibu yang sudah berumur atau perempuan desa, adalah khas pembantu dan pelayan di sebuah rumah tangga. Di dalam aljannah, pelayan kita adalah anak-anak kecil yang indah, itu bisa kita lihat dari firman Alloh :

يَطُوفُ عَلَيْهِمْ وِلْدَانٌ مُخَلَّدُونَ
Mereka dikelilingi oleh anak-anak  yang tetap muda  [alwaqiah : 17]

وَيَطُوفُ عَلَيْهِمْ وِلْدَانٌ مُخَلَّدُونَ إِذَا رَأَيْتَهُمْ حَسِبْتَهُمْ لُؤْلُؤًا مَنْثُورًا
Dan mereka dikelilingi oleh anak-anak yang dikekalkan (pelayan-pelayan yang tetap muda). Apabila kamu melihat mereka, kamu akan mengira mereka, mutiara yang bertaburan [al insan : 19]

Para mufassir menyebut bahwa wildan pada dua ayat di atas adalah para pelayan ahlul jannah. Mereka memiliki dua sifat, yaitu tetap muda dan indah ibarat mutiara yang bertaburan
Siapakah mereka itu ? Beragam pendapat yang dituturkan oleh para ulama :

1.      Mereka adalah anak-anak orang beriman yang mati dalam masa kanak-kanak
2.      Mereka adalah anak-anak orang kafir yang mati sebelum masa baligh
3.      Mereka adalah anak-anak yang diciptakan di dalam aljannah untuk berkhidmat bagi ahlul jannah sebagaimana para bidadari

Inilah pendapat para ulama. Mana yang benar ? Wallohu a’lam bish showab

Maroji’ :
Lubabutta’wil Fii Ma’anittanzil, Alkhozin Abul Hasan Ali bin Muhammad bin Ibrohim bin Umar Asy Syaihi (maktabah syamilah) hal 535