Birrul Walidain (25)
Ketika banjir besar terjadi, nabi Nuh memanggil anaknya :
يَا
بُنَيَّ ارْكَبْ مَعَنَا وَلَا تَكُنْ مَعَ الْكَافِرِينَ
Hai anakku, naiklah (ke kapal)
bersama kami dan janganlah kamu berada bersama orang-orang yang kafir
Anaknya menolak ajakan sang ayah seraya berkata :
سَآَوِي
إِلَى جَبَلٍ يَعْصِمُنِي مِنَ الْمَاءِ
Aku akan mencari perlindungan ke
gunung yang dapat memeliharaku dari air bah!
Nuh mengingatkan kembali anaknya :
لَا
عَاصِمَ الْيَوْمَ مِنْ أَمْرِ اللَّهِ إِلَّا مَنْ رَحِمَ
Tidak ada yang melindungi hari Ini
dari azab Allah selain Allah (saja) yang Maha penyayang
Ketika banjir telah surut dan telah jelas akan tenggelamnya
Kan’am, Nuh memohon kepada Alloh :
رَبِّ
إِنَّ ابْنِي مِنْ أَهْلِي وَإِنَّ وَعْدَكَ الْحَقُّ وَأَنْتَ أَحْكَمُ
الْحَاكِمِينَ
Wahai Robku, Sesungguhnya anakku
termasuk keluargaku, dan Sesungguhnya janji Engkau Itulah yang benar. dan
Engkau adalah hakim yang seadil-adilnya
Permintaan itu ditolak oleh Alloh dan Alloh mengingatkan Nuh
dengan berfirman :
يَا
نُوحُ إِنَّهُ لَيْسَ مِنْ أَهْلِكَ إِنَّهُ عَمَلٌ غَيْرُ صَالِحٍ فَلَا
تَسْأَلْنِ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ إِنِّي أَعِظُكَ أَنْ تَكُونَ مِنَ
الْجَاهِلِينَ
Hai Nuh, Sesungguhnya dia bukanlah
termasuk keluargamu (yang dijanjikan akan diselamatkan), Sesungguhnya
(perbuatan)nya perbuatan yang tidak baik. sebab itu janganlah kamu memohon
kepadaKu sesuatu yang kamu tidak mengetahui (hakekat)nya. Sesungguhnya Aku
memperingatkan kepadamu supaya kamu jangan termasuk orang-orang yang tidak
berpengetahuan
Menerima teguran dari Alloh, Nuh berkata seraya memohon
ampunan kepadaNya :
رَبِّ
إِنِّي أَعُوذُ بِكَ أَنْ أَسْأَلَكَ مَا لَيْسَ لِي بِهِ عِلْمٌ وَإِلَّا
تَغْفِرْ لِي وَتَرْحَمْنِي أَكُنْ مِنَ الْخَاسِرِينَ
Wahai Robku, Sesungguhnya Aku
berlindung kepada Engkau dari memohon kepada Engkau sesuatu yang Aku tiada
mengetahui (hakekat)nya. dan sekiranya Engkau tidak memberi ampun kepadaku, dan
(tidak) menaruh belas kasihan kepadaku, niscaya Aku akan termasuk orang-orang
yang merugi."
Kisah di atas, Alloh terangkan dalam surat hud dari ayat
42-47. Kan’am sebagai anak telah melakukan dua kesalahan besar dalam hidupnya,
yaitu : Kufur kepada Alloh dan durhaka kepada orang tua. Meski demikian, Nuh
masih menaruh belas kasihan kepada anaknya hingga membuatnya berharap kepada
Alloh agar mengampuni dosanya.