لاَ تُفَكِّرْ كَيْفيةَ الْفَرْجِ فَإنَّ الله إذَا أرَادَ شيْأً هَيَّأ لَهُ أسْبَابَهُ بِشَكْلٍ لاَ يَخْطُرُ عَلَى بَالٍ Jangan berpikir tentang bagaimana jalan keluar karena sesungguhnya Alloh jika menghendaki sesuatu pasti menyiapkan sebab, sarana dan prasarana dengan cara yang tidak terbayangkan





Tips Menghadapi Musibah (9) 

Ketika kita sakit, yang kita inginkan adalah segera bertemu dengan dokter berpengalaman dan mendapat obat yang mujarab sehingga penyakit cepat hilang. Ternyata dokter yang kita inginkan sudah berpindah tugas ke daerah lain. Obat yang dicari tidak didapatkan. Muncullah putus asa dan rasa kesal.

Boleh jadi Alloh punya kehendak lain yang tidak sesuai dengan harapan kita. Bukankah penyakit semakin berat adalah pertanda semakin berat pula pahala yang Alloh berikan ? Dan semakin lama penyakit diderita menjadi semakin banyak pula dosa yang terhapus ? Nabi shollallohu alaihi wasallam pernah memberi nasehat kepada Ibnu Ms’ud :

عن ابنِ مسعودٍ رضي الله عنه ، قَالَ : دخلتُ عَلَى النَّبيِّ صلى الله عليه وسلم وهو يُوعَكُ ، فقلت : يَا رسُولَ الله ، إنَّكَ تُوْعَكُ وَعْكاً شَدِيداً ، قَالَ : أجَلْ ، إنِّي أوعَكُ كمَا يُوعَكُ رَجُلانِ مِنكُمْ قلْتُ: ذلِكَ أن لَكَ أجْرينِ ؟ قَالَ : أَجَلْ ، ذلِكَ كَذلِكَ ، مَا مِنْ مُسْلِمٍ يُصيبُهُ أذىً ، شَوْكَةٌ فَمَا فَوقَهَا إلاَّ كَفَّرَ اللهُ بهَا سَيِّئَاتِهِ ، وَحُطَّتْ عَنْهُ ذُنُوبُهُ كَمَا تَحُطُّ الشَّجَرَةُ وَرَقَهَا مُتَّفَقٌ عَلَيهِ .

Dari Ibnu Mas’ud rodliyallohu anhu, berkata : Aku masuk menemui nabi shollallohualaihi wasallam saat beliau sakit. Aku berkata : Ya rosululloh, engkau mengalami penderitaan sakit yang luar biasa ? Beliau menjawab : Benar, penderitaanku ini dua kali lebih berat yang dialami oleh dua orang diantara kalian. Aku berkata : Kalau begitu engkau mendapat pahala dua kali lebih banyak ? Beliau menjawab : Benar begitu. Tidaklah seorang muslim yang ditimpa sakit berupa duri dan yang lebih dari itu kecuali Alloh akan tutupi kesalahannya dan dihapus dosa-dosanya sebagaimana pohon yang menggugurkan dedaunannya  [muttafaq alaih]

Ternyata dengan penyakit berat yang diderita mendatangkan banyak maslahat selain dua hal di atas. Kita sering berdoa dan menyebut-nyebut nama Alloh. Handai taulan menampakkan kasih sayangnya dengan datang berbondong-bondong menengok kita, tentu dengan bantuan yang mereka bawa. Ketika akhirnya sembuh dari penyakit, membuat kita lebih berhati-hati menjaga kesehatan setelah mengetahui penyebab sakit itu datang menghinggapi tubuh

Contoh lain yang bisa dijadikan pelajaran adalah saat nabi shollallohu alaihi wasallam beserta para sahabat dari Madinah untuk berhaji ke kota Mekah. Ternyata niat mereka dihalangi oleh kaum kafir quraisy. Boleh jadi yang diharapkan oleh jamaah haji adalah kenyamanan saat melaksanakan manasik. Jangan menunaikan ibadah haji, memasuki kota Mekah saja mereka dilarang. Sehingga mereka harus kembali ke Madinah.

Itulah keinginan mereka, sementara Alloh memiliki kehendak yang jauh lebih baik. Justru dari peristiwa inilah titik tolak kemenangan umat islam. Ketika akhirnya mereka menyepakati perjanjian Hudaibiyyah yang sekilas menguntungkan pihak Mekah akan tetapi pada hakekatnya memberi sinyal bagi kemenangan umat islam.