Tips Menghadapi Musibah (5)
Siapa yang hidup senang di dunia sehebat apapun ia rasakan,
sungguh tidak bisa dibandingkan dengan kesenangan akhirat. Kenapa ? Karena
Alloh mengingatkan kita :
إِنَّمَا هَذِهِ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا
مَتَاعٌ وَإِنَّ الْآَخِرَةَ هِيَ دَارُ الْقَرَارِ
Sesungguhnya dunia itu tidak lain adalah kesenangan
sementara, sedangkan akhirat adalah negeri (kesenangan) yang kekal [almukmin : 39]
Dunia adalah tempat menanam, akhirat adalah tempat memetik
hasil. Dengan kalimat lain kita bisa mengatakan bahwa dunia adalah tempat kita
beribadah dengan tunduk dan patuh kepada Alloh. Di akhirat aljannah adalah
balasannya.
Dunia ibarat jalan. Ada yang lurus dan berkelok, ada yang
mulus dan berlobang, adakalanya lengang membuat perjalanan lancar sementara di
waktu tertentu padat merayap bahkan macet parah mengurangi kenyamanan saat
bepergian.
Sakit, kehilangan barang dengan kasus pencurian dan copet,
bertengkar dengan pasangan hidup atau teman kerja, resah gelisah karena kondisi
mencekam dan lainnya tentu pernah kita alami disamping kebahagiaan sering
menghinggapi hidup kita. Itulah dunia. Senang dan sedih akan datang silih
berganti.
Bila ingin hidup bahagia tanpa diselingi oleh kesedihan
tempatnya hanya satu, yaitu aljannah karena Alloh memberi jaminan :
إِنَّ أَصْحَابَ الْجَنَّةِ الْيَوْمَ فِي شُغُلٍ فَاكِهُونَ
Sesungguhnya ahlul jannah pada hari itu dalam keadaan sibuk
bersenang-senang tanpa henti [yasin : 55]
Ini mereka dapatkan karena mereka bersabar dalam ketaatan,
mengekang maksiat dan ridlo atas musibah. Kesabaran dalam waktu terbatas
(sebatas di dunia) sementara mendapat kebahagiaan dalam waktu tak terbatas.