Tips Menghadapi Musibah (6)
Perintah Alloh, bila disikapi dengan husnudz-dzon (berbaik
sangka kepada Alloh) tentu akan terlaksana seberat apapun perintah itu.
Sebaliknya, seringan apapun perintah dari Alloh bila dibangun atas dasar
su-udzon (buruk sangka), yang terjadi adalah pembangkangan.
Sikap Ismail yang siap untuk disembelih dan Ibrohim yang
berbesar hati untuk melakukan perintah itu dengan tangannya sendiri, adalah
buah dari husnudzon. Sementara Iblis yang menolak sujud kepada Adam adalah
cermin dari su-udzon kepada Alloh Yang Maha Adil.
Kaedah di atas juga berlaku pada musibah yang menimpa seorang
hamba. Meski berat beban penderitaan, ia akan tetap menampakkan ridlonya kepada
Alloh. Sebaliknya, meski ringan ujian yang datang, yang terlihat adalah sikap
menggerutu.
Semua manusia berharap selalu dalam keadaan sehat. Sakit
adalah sesuatu yang dihindari. Bagi orang yang punya sikap baik kepada Alloh,
sakit adalah kebaikan yang Alloh turunkan. Kepada siapa ? :
1. Untuk dirinya
yang sedang mengalaminya
Dengan penyakit dosa terhapus. Rosululloh shollallohu alaihi
wasallam pernah memberi nasehat kepada Ummu Saib :
لاَ تَسُبِّى الْحُمَّى فَإِنَّهَا تُذْهِبُ خَطَايَا بَنِى
آدَمَ كَمَا يُذْهِبُ الْكِيرُ خَبَثَ الْحَدِيدِ
Janganlah engkau mencela penyakit demam karena ia menghapus
dosa anak Adam sebagaimana api menghilangkan karat besi [HR Muslim]
2. Untuk
keluarganya
Dengan penyakit yang menimpa, sarana bagi mereka membuktikan
kasih sayang kepada kita. Bukankah pepatah mengatakan :
مَوَدَّةُ
الصَّدِيْقِ تَظْهَرُ وَقْتَ الضَّيِّقِ
Kasih sayang seorang teman akan
tampak saat berada di waktu sempit (menderita)
3. Untuk teman dan
handai taulan
Mereka akan berdondong-bondong menengok, sementara pahala
sudah Alloh janjikan untuk mereka :
عنْ عَلِىٍّ قَالَ مَا مِنْ رَجُلٍ
يَعُودُ مَرِيضًا مُمْسِيًا إِلاَّ خَرَجَ مَعَهُ سَبْعُونَ أَلْفَ مَلَكٍ
يَسْتَغْفِرُونَ لَهُ حَتَّى يُصْبِحَ وَكَانَ لَهُ خَرِيفٌ فِى الْجَنَّةِ وَمَنْ
أَتَاهُ مُصْبِحًا خَرَجَ مَعَهُ سَبْعُونَ أَلْفَ مَلَكٍ يَسْتَغْفِرُونَ لَهُ
حَتَّى يُمْسِىَ وَكَانَ لَهُ خَرِيفٌ فِى الْجَنَّةِ
Dari Ali, dari nabi shollallohu alaihi wasallam
bersabda : Tidaklah seseorang yang menengok orang sakit di sore hari kecuali
keluar bersamanya 70.000 malaikat yang memohonkan ampunan baginya hingga pagi
hari. Baginya khorif (kebun siap panen) di dalam aljannah. Siapa yang
menengoknya di pagi hari keluar bersamanya 70.000 malaikat yang memohonkan
ampunan baginya hingga sore hari. Baginya khorif (kebun siap panen) di dalam
aljannah [HR Abu Daud]
4. Untuk dokter
Dari orang sakit, dokter mendapat rezki. Demikian juga pabrik
farmasi, staf rumah sakit dan para pedagang di area rumah sakit. Bisa
dibayangkan bagaimana dunia ini akan baik bila tidak ada satupun orang yang
tertimpa penyakit. Walhasil tidak alasan lagi bagi kita untuk su-udzon kepada
Alloh. Apalagi sifat ini adalah karakter asli dari orang munafiq :
يظنون بالله غير الحق ظن الجاهليـة يقولون هل لنا من الأمـر من شيء قل إن
الأمر كله لله
Mereka
berprasangka yang tidak benar terhadap Allah, seperti sangkaan jahiliyah,
mereka berkata : apakah ada bagi kita sesuatu (hak campur tangan) dalam urusan
ini, katakanlah : sungguh urusan itu seluruhnya di Tangan Allah [Ali Imran
:154]
ويعذب المنافقـين والمنافقـات والمشركـين والمشركـات الظانين بالله ظن السوء
عليهم دائرة السوء وغضب الله عليهم ولعنهم وأعد لهم جهنم وساءت مصيرا
Dan supaya Dia mengadzab orang-orang
munafik laki-laki dan orang-orang munafik perempuan, dan orang-orang Musyrik laki
laki dan orang-orang musyrik perempuan yang mereka itu berprasangka buruk
terhadap Allah, mereka akan mendapat giliran (keburukan) yang amat buruk, dan
Allah memurkai dan mengutuk mereka serta menyediakan bagi mereka neraka
jahannam. Dan (neraka jahannam) itulah seburuk-buruk tempat kembali [Al Fath : 6]