istighfar (1)
عن أبي حمزةَ أنسِ بنِ
مالكٍ الأنصاريِّ رضي الله عنه ، قَالَ : قَالَ رَسُولُ الله صلى الله عليه وسلم: للهُ
أفْرَحُ بِتَوْبَةِ عَبْدِهِ مِنْ أَحَدِكُمْ سَقَطَ عَلَى بَعِيرهِ وقد أضلَّهُ
في أرضٍ فَلاةٍ مُتَّفَقٌ عليه وفي رواية لمُسْلمٍ : للهُ أَشَدُّ فَرَحاً
بِتَوبَةِ عَبْدِهِ حِينَ يتوبُ إِلَيْهِ مِنْ أَحَدِكُمْ كَانَ عَلَى رَاحِلَتهِ
بأرضٍ فَلاةٍ ، فَانْفَلَتَتْ مِنْهُ وَعَلَيْهَا طَعَامُهُ وَشَرَابهُ فأَيِسَ
مِنْهَا ، فَأَتى شَجَرَةً فاضطَجَعَ في ظِلِّهَا وقد أيِسَ مِنْ رَاحلَتهِ ،
فَبَينَما هُوَ كَذَلِكَ إِذْ هُوَ بِها قائِمَةً عِندَهُ ، فَأَخَذَ بِخِطامِهَا
، ثُمَّ قَالَ مِنْ شِدَّةِ الفَرَحِ : اللَّهُمَّ أنْتَ عَبدِي وأنا رَبُّكَ !
أَخْطَأَ مِنْ شِدَّةِ الفَرَحِ
Dari Abu Hamzah Anas Bin Malik Al Anshoriyy rodliyallohu anhu
: Rosululloh shollallohu alaihi wasallam bersabda : Sesungguhnya Alloh
bergembira dengan taubat hambaNya melebihi kegembiraan seorang diantara kalian
ketika menemukan kembali ontanya yang hilang di padang luas [HR Bukhori Muslim]
Dalam riwayat Muslim disebutkan : Sesungguhnya Alloh sangat
gembira menerima taubat hambaNya ketika bertobat kepadaNya melebihi dari
kegembiraan seseorang yang berkendaraan di tengah padang pasir, tetapi hewan
yang ia kendarai lari meningalkannya, padahal di atas hewan itu terdapat
makanan dan minumannya. Lalu ia berteduh di bawah pohon dan membaringkan
badannya sedangkan ia benar-benar putus asa untuk menemukan kembali hewan yang
dikendarainya. Ketika bangkit, tiba-tiba ia menemukan kembali hewan yang
dikendarainya lengkap dengan bekal yang ia bawa. Iapun segera memegang tali
kekangnya seraya berkata (karena sangat gembira) “ Ya Alloh Engkau adalah
hambaku dan aku adalah Robmu “ Ia keliru mengucapkan kalimat itu karena luapan
kegembiraannya
Hadits di atas menerangkan kepada kita fadhilah bertaubat.
Dimana Alloh sangat gembira dengan taubat dari hambaNya melebihi kegembiraan
orang yang bisa menemukan kembali ontanya yang hilang setelah sebelumnya putus
asa dan meyakini bahwa dirinya akan mati kelaparan dan kehausan di tengah
padang pasir yang luas.
Bila demikian keadaannya, kenapa kita berputus asa dari
rahmat Alloh ? Segeralah bertaubat, jangan ditunda.
Selain kesimpulan di atas, hadits ini juga memberi kita
pelajaran
1. Alfarhu
(gembira) adalah satu dari shifat Alloh yang wajib kita yakini
2. Putus asa adalah
sifat manusia
3. Perintah membawa
perbekalan makanan dan minuman saat melakukan perjalanan jauh
4. Barang yang
hilang harus dicari
5. Manusia
terkadang tidak bisa mengontrol rasa bahagia
6. Ucapan kekufuran
tidak menjatuhkan vonis pengucapnya sebagai kafir manakala diucapkan spontan
tanpa didasari niat untuk menyatakan kekufurannya kepada Alloh sebagaimana
ucapan musafir di atas “ Ya Alloh Engkau adalah hambaku dan aku adalah Robmu “