Istighfar (27)
Ketika Alloh memasukkan Adam dan Hawa ke dalam aljannah,
Alloh berfirman :
وَقُلْنَا يَا آَدَمُ اسْكُنْ أَنْتَ
وَزَوْجُكَ الْجَنَّةَ وَكُلَا مِنْهَا رَغَدًا حَيْثُ شِئْتُمَا وَلَا تَقْرَبَا
هَذِهِ الشَّجَرَةَ فَتَكُونَا مِنَ الظَّالِمِينَ
Dan kami berfirman : Hai Adam, diamilah oleh kamu dan
isterimu di dalam aljannah dan makanlah
makanan-makanannya yang banyak lagi baik dimana saja yang kamu sukai, dan
janganlah kamu dekati pohon ini, yang menyebabkan kamu termasuk orang-orang
yang zalim. [albaqoroh : 35]
Ayat ini berisi peraturan bagi keduanya bahwa semua yang ada
di dalam aljannah halal untuk dinikmati kecuali satu saja, yaitu mendekati asy
syajaroh. Pesan ini dipegang teguh oleh Adam hingga akhirnya Iblis datang
menggoda dengan kalimat indah akan tetapi penuh dengan tipuan :
فَوَسْوَسَ لَهُمَا الشَّيْطَانُ
لِيُبْدِيَ لَهُمَا مَا وُورِيَ عَنْهُمَا مِنْ سَوْآَتِهِمَا وَقَالَ مَا
نَهَاكُمَا رَبُّكُمَا عَنْ هَذِهِ الشَّجَرَةِ إِلَّا أَنْ تَكُونَا مَلَكَيْنِ
أَوْ تَكُونَا مِنَ الْخَالِدِينَ
وَقَاسَمَهُمَا إِنِّي لَكُمَا لَمِنَ النَّاصِحِينَ
20. Maka syaitan
membisikkan pikiran jahat kepada keduanya untuk menampakkan kepada keduanya apa
yang tertutup dari mereka yaitu auratnya dan syaitan berkata: " Rob kamu
tidak melarangmu dan mendekati pohon ini, melainkan supaya kamu berdua tidak
menjadi malaikat atau tidak menjadi orang-orang yang kekal (dalam surga)".
21. Dan dia (syaitan)
bersumpah kepada keduanya. "Sesungguhnya saya adalah termasuk yang memberi
nasehat kepada kamu berdua [al a’rof :
20-21]
Ketika perbuatan dosa itu dilakukan, Alloh berfirman :
أَلَمْ أَنْهَكُمَا عَنْ تِلْكُمَا
الشَّجَرَةِ وَأَقُلْ لَكُمَا إِنَّ الشَّيْطَانَ لَكُمَا عَدُوٌّ مُبِينٌ
Bukankah Aku Telah melarang kamu berdua dari pohon kayu itu
dan Aku katakan kepadamu : Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata
bagi kamu berdua ? [al a’rof : 22]
Adam selanjutnya menyampaikan penyesalannya dengan memohon
ampun kepada Alloh :
رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ
لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ
Wahai Rob kami, kami Telah mendzolimi diri kami sendiri, dan jika Engkau
tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya Pastilah kami
termasuk orang-orang yang merugi. [al
a’rof : 23]
Setelah itu Alloh menetapkan bagi Adam, Hawa dan Iblis :
اهْبِطُوا بَعْضُكُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ
وَلَكُمْ فِي الْأَرْضِ مُسْتَقَرٌّ وَمَتَاعٌ إِلَى حِينٍ
Turunlah kamu sekalian, sebahagian kamu menjadi musuh bagi
sebahagian yang lain. dan kamu mempunyai tempat kediaman dan kesenangan (tempat
mencari kehidupan) di muka bumi sampai waktu yang Telah ditentukan". [al
a’rof : 24]
Sama-sama terusir dan sama-sama dinyatakan bersalah, apa yang
membedakan antara Adam dan Iblis ? Adam keluar dari aljannah dalam keadaan
menyesali dan bertobat dari perbuatannya, sementara Iblis tetap pada
pendiriannya untuk tidak mengakui kesalahannya. Syaikh Abu Bakar Jabir
Aljazairi memperjelas kedudukan keduanya dengan berkata :
شؤم
الخطيئة كان سبب طرد إبليس من الرحمة ، وإخراج آدم من الجنة
Peristiwa di atas menunjukkan akibat buruk dari perbuatan
dosa yang menyebabkan Iblis dijauhkan dari rahmat dan terusirnya Adam dari
aljannah,
Sungguh berbeda antara terusir dari aljannah dengan dijauhkan
dari rahmat Alloh
Maroji’ :
Aisaruttafasir, Syaikh Abu Bakar Jabir Aljazairi (maktabah
syamilah) hal 152