Istighfar (30)
Di tengah kesibukan dakwah, Musa mendapat perintah untuk menemuiNya
dengan kaumnya selama empat puluh hari. Perintah ini disebutkan dua kali dalam
alquran :
وَإِذْ وَاعَدْنَا مُوسَى أَرْبَعِينَ لَيْلَةً
ثُمَّ اتَّخَذْتُمُ الْعِجْلَ مِنْ بَعْدِهِ وَأَنْتُمْ ظَالِمُونَ
Dan (ingatlah), ketika kami berjanji kepada Musa (memberikan
Taurat, sesudah) empat puluh malam, lalu kamu menjadikan anak lembu (sembahan)
sepeninggalnya dan kamu adalah orang-orang yang zalim [albaqoroh : 51]
وَوَاعَدْنَا مُوسَى ثَلَاثِينَ لَيْلَةً
وَأَتْمَمْنَاهَا بِعَشْرٍ فَتَمَّ مِيقَاتُ رَبِّهِ أَرْبَعِينَ لَيْلَةً وَقَالَ
مُوسَى لِأَخِيهِ هَارُونَ
Dan Telah kami janjikan kepada Musa (memberikan Taurat)
sesudah berlalu waktu tiga puluh malam, dan kami sempurnakan jumlah malam itu
dengan sepuluh (malam lagi), Maka sempurnalah waktu yang Telah ditentukan Robnya empat puluh malam [al a’rof : 142]
Sebelum berangkat, Musa berpesan kepada Harun (saudarnya yang
diserahi amanat dakwah) :
اخْلُفْنِي فِي قَوْمِي وَأَصْلِحْ وَلَا تَتَّبِعْ
سَبِيلَ الْمُفْسِدِينَ
Gantikanlah aku dalam (memimpin) kaumku, dan perbaikilah, dan
janganlah kamu mengikuti jalan orang-orang yang membuat kerusakan [al a’rof :
142]
Tidak lama setelah kepergian Musa, Samiri tampil di hadapan bani
isroil dengan lembunya yang bisa bersuara serta mengajak mereka untuk
menyembahnya. Bagi yang lemah iman, begitu mudahnya mereka tertipu dan akhirnya
banyak diantara mereka yang menyembahnya.
Harun tidak berdaya melihat jumlah pengikut Samiri yang begitu
banyak. Hampir saja Harun dibunuh karena berusaha mengingatkan kesyirikan yang
mereka perbuat. Setelah genap kepergian empat puluh hari dan kembali, Musa
terkejut melihat apa yang terjadi pada diri bani Isroil. Dengan nada penuh
amarah, Musa berkata kepada kaumnya :
بِئْسَمَا
خَلَفْتُمُونِي مِنْ بَعْدِي أَعَجِلْتُمْ أَمْرَ رَبِّكُمْ
Alangkah buruknya perbuatan yang kamu kerjakan sesudah
kepergianku! apakah kamu hendak mendahului janji Rob kamu ? [al a’rof : 150]
Selanjutnya Musa juga memarahi Harun saudaranya dengan
memegang jenggotnya dan menariknya. Harun menyampaikan pembelaan dengan berkata
:
ابْنَ أُمَّ إِنَّ الْقَوْمَ
اسْتَضْعَفُونِي وَكَادُوا يَقْتُلُونَنِي فَلَا تُشْمِتْ بِيَ الْأَعْدَاءَ وَلَا
تَجْعَلْنِي مَعَ الْقَوْمِ الظَّالِمِينَ
Hai anak ibuku, Sesungguhnya kaum Ini telah
menganggapku lemah dan hampir-hampir mereka membunuhku, sebab itu janganlah
kamu menjadikan musuh-musuh gembira melihatku, dan janganlah kamu masukkan aku
ke dalam golongan orang-orang yang zalim
[al a’rof : 150]
Pada surat lain, disebutkan bahwa Harun berkata :
يَا ابْنَ أُمَّ لَا تَأْخُذْ
بِلِحْيَتِي وَلَا بِرَأْسِي إِنِّي خَشِيتُ أَنْ تَقُولَ فَرَّقْتَ بَيْنَ بَنِي
إِسْرَائِيلَ وَلَمْ تَرْقُبْ قَوْلِي
Hai putera ibuku, janganlah kamu pegang janggutku dan
jangan (pula) kepalaku; Sesungguhnya Aku khawatir bahwa kamu akan Berkata
(kepadaku) : Kamu Telah memecah antara Bani Israil dan kamu tidak memelihara
amanatku [thoha : 94]
Akhirnya, Musa sadar bahwa yang salah adalah Samiri
dan orang-orang yang mengikutinya, bukan Harun. Selanjutnya Musa memohon ampun
kepada Alloh untuk dirinya dan Harun :
رَبِّ اغْفِرْ لِي وَلِأَخِي
وَأَدْخِلْنَا فِي رَحْمَتِكَ وَأَنْتَ أَرْحَمُ الرَّاحِمِينَ
Wahai Robku, ampunilah aku dan saudaraku dan masukkanlah kami
ke dalam rahmat Engkau, dan Engkau adalah Maha Penyayang di antara para
penyayang". [al a’rof : 151]