Istighfar (11)
عن الأَغَرِّ بنِ يسار المزنِيِّ رضي
الله عنه قَالَ : قَالَ رَسُول الله صلى الله عليه وسلم: يَا أَيُّهَا النَّاسُ تُوبُوا
إِلى اللهِ واسْتَغْفِرُوهُ ، فإنِّي أتُوبُ في اليَومِ مئةَ مَرَّةٍ
Dari Aghorr Bin Yasar Almuzanni rodliyallohu anhu berkata :
Rosululloh shollallohu alaihi wasallam bersabda : Wahai sekalian manusia,
bertaubat dan beristighfarlah kepada Alloh ! Karena aku bertaubat kepadaNya
seratus kali dalam seharinya [HR Muslim]
Rosululloh shollallohu alaihi wasallam adalah ma’shum
(terjaga dari dosa). Akan tetapi pada kenyataannya, beliau begitu banyak
beristighfar kepada Alloh. Apa hikmah di balik apa yang beliau lakukan ?
Beragam pendapat ulama, diantaranya :
Pertama :
Karena kesibukan mengurus umat dan urusan dunia (makan,
minum, jima’ dan istirahat), terkadang dalam kondisi seperti ini beliau
shollallohu alaihi wasallam luput dari dzikir. Bagi beliau, ini dinilai sebagai
perbuatan dosa. Oleh karena itu istighfar dijadikannya sebagai penebus.
Kedua :
Istighfar adalah sarana sakinah (ketenangan hati)
Ketiga :
Para nabi adalah manusia yang paling bersungguh-sungguh dalam
beribadah. Hal itu bagian dari ma’rifat (pengetahuannya terhadap Alloh). Oleh
karena itu mereka senantiasa berada dalam kondisi syukur dan merasa kurang di
hadapanNya
Keempat :
Sebagai teladan bagi umat agar mereka meniru apa yang beliau
lakukan