Taubatan Nashuha




Istighfar (7) 

Bertaubat dengan sebenar-benarnya sering disebut dengan taubatan nashuha. Istilah ini berasal dari firman Alloh :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا تُوبُوا إِلَى اللَّهِ تَوْبَةً نَصُوحًا عَسَى رَبُّكُمْ أَنْ يُكَفِّرَ عَنْكُمْ سَيِّئَاتِكُمْ وَيُدْخِلَكُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ
Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semurni-murninya). Mudah-mudahan Rabbmu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai  [attahrim : 8]

Lalu apa makna taubatan nashuha ? Umar Bin Khothob, Ubay Bin Ka’ab dan Muadz Bin Jabal berkata :

أن يتوب ثم لا يعود إلى الذنب كما لا يعود اللبن إلى الضرع
Yaitu bertaubat lalu tidak kembali mengulangi perbuatan dosa sebagaimana tidak kembalinya susu ke putingnya

Hasan Albasri berkata :
أن يكون العبد نادماً على ما مضى مجمعاً على أن لا يعود إليه
Yaitu seorang hamba menyesal atas dosa yang telah dilakukan disertai janji untuk tidak mengulanginya

Alkalbi berkata :
أن يستغفر باللسان ويندم بالقلب ويمسك بالبدن
Yaitu beristighfar dengan lisan, menyesal dalam hati dan menahan badan untuk tidak mengulangi
Demikianlah, ketika taubat ditunaikan, maka Alloh akan berikan anugerah berupa :

1.      Tertutupnya segala kesalahan (dosa)
2.      Aljannah yang mengalir sungai-sungai di bawahnya

Maroji’ :
Lubabutta’wil Fii Ma’anittanzil, Alkhozin Abul Hasan Ali Bin Muhammad Bin Ibrohim Bin Umar Asy Syaihi (maktabah syamilah) hal 561