Tergesa-Gesa (9)
Semangat untuk segera menghafal alquran yang dibaca malaikat
jibril, membuat rosululloh shollallohu alaihi wasallam isti’jal (tergesa-gesa).
Beliau selalu mengikuti bacaan jibril padahal ayat belum selesai dibaca.
Menurut aturan, seharusnya beliau menyimak terlebih dahulu apa yang dibaca
malaikat jibril. Setelah selesai, baru mengikutinya. Untuk itulah Alloh memberi
taujih :
لَا تُحَرِّكْ بِهِ لِسَانَكَ
لِتَعْجَلَ بِهِ إِنَّ عَلَيْنَا جَمْعَهُ
وَقُرْآَنَهُ فَإِذَا قَرَأْنَاهُ
فَاتَّبِعْ قُرْآَنَهُ ثُمَّ إِنَّ عَلَيْنَا
بَيَانَهُ
Jangan engkau gerakkan lidahmu untuk membaca alquran karena isti’jal
(cepat-cepat ingin segera menguasainya. Sesungguhnya atas tanggungan kami
mengumpulkannya di dadamu dan membuat pandai membacanya. Apabila kami selesai
membacakannya, maka ikutilah bacaannya itu. Kemudian atas tanggungan kamilah
penjelasannya [alqiyamah : 16-19]
فَتَعَالَى اللَّهُ الْمَلِكُ الْحَقُّ وَلَا
تَعْجَلْ بِالْقُرْآَنِ مِنْ قَبْلِ أَنْ يُقْضَى إِلَيْكَ وَحْيُهُ وَقُلْ رَبِّ
زِدْنِي عِلْمًا
Maha Tinggilah Alloh, Raja yang sebenar-benarnya. Janganlah
engkau tergesa-gesa membaca alquran sebelum disempurnakannya mewahyukannya
kepadamu. Katakanlah “ Wahai Robku tambahkan untukku ilmu “ [thoha : 114]
Prinsip mendengar dan diam saat alquran dibaca difirmankan
Alloh :
وَإِذَا قُرِئَ الْقُرْآَنُ
فَاسْتَمِعُوا لَهُ وَأَنْصِتُوا لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ
Bila dibacakan alquran alquran maka dengarkanlah dan diamlah
agar kalian mendapat rahmat [al a’rof : 204]
Syaikh Abdurrohman Nashir Assa’di berkata :
ويؤخذ من هذه الآية الكريمة الأدب في
تلقي العلم وأن المستمع للعلم ينبغي له أن يتأنى ويصبر حتى يفرغ المملي والمعلم من
كلامه المتصل بعضه ببعض فإذا فرغ منه سأل إن كان عنده سؤال ولا يبادر بالسؤال وقطع
كلام ملقي العلم فإنه سبب للحرمان
Bisa diambil pelajaran melalui ayat yang mulia ini tentang
adab saat mengambil ilmu dimana seorang yang tengah mendengar ilmu sudah
seharusnya untuk tenang dan bersabar hingga guru selesai dari penjelasannya
yang satu dengan lainnya berkaitan. Bila guru telah selesai dari penjelasannya,
murid boleh bertanya bila memiliki pertanyaan. Ia tidak boleh tergesa-gesa
untuk bertanya dan memotong perkataan guru karena akan menyebabkan hirman
(terhalangnya murid dari mendapat ilmu)
Maroji’ :
Taisir Kalim Arrohman (maktabah syamilah) hal 320