Rosululloh Shollallohu Alaihi Wasallam Tergesa-Gesa Dan Melangkahi Pundak-Pundak Para Sahabat



 Tergesa-Gesa (10)

Salah satu akibat dari keterlambatan seseorang menunaikan sebuah perintah adalah muncul ketergesaan. Itu juga pernah dialami nabi shollallohu alaihi wasallam. Sebuah riwayat menyebutkan :
عن أبي سِروْعَة عُقبةَ بن الحارث  رضي الله عنه قَالَ : صَلَّيتُ وَرَاءَ النَّبيّ  صلى الله عليه وسلم  بالمَدِينَةِ العَصْرَ ، فَسَلَّمَ ثُمَّ قَامَ مُسْرِعاً ، فَتَخَطَّى رِقَابَ النَّاسِ إِلَى بعْضِ حُجَرِ نِسَائِهِ ، فَفَزِعَ النَّاسُ مِنْ سُرْعَتِهِ ، فَخَرَجَ عَلَيهمْ ، فَرأى أنَّهمْ قَدْ عَجبُوا مِنْ سُرعَتهِ ، قَالَ ذَكَرتُ شَيئاً مِنْ تِبرٍ عِندَنَا فَكَرِهتُ أنْ يَحْبِسَنِي فَأمَرتُ بِقِسْمَتِهِ
Dari Abu Sirwa’ah Uqbah Bin Harits rodliyallohu anhu berkata : Aku menunaikan sholat ashar di belakang nabi shollallohu alaihi wasallam di Madinah. Beliau mengucapkan salam lantas berdiri cepat lalu melangkahi pundak-pundak manusia menuju ke salah satu kamar istrinya. Manusia heran melihat ketergesaan beliau. Tidak lama setelah itu beliau keluar menemui manusia. Beliau menilai keheranan manusia atas ketergesa-gesaannya selanjutnya bersabda : Aku teringat potongan emas yang ada pada kami. Aku tidak ingin emas itu menahanku sehingga aku perintah seseorang untuk membagikannya [HR Bukhori]

Syaikh Salim Ied Alhilali memberi kesimpulan hadits di atas :

1.      Bolehnya berdiri bagi imam setelah selesai sholat tanpa berdzikir bila ada perkara yang memberatkan
2.      Munculnya lintasan pikiran dalam sholat tidak membatalkan sholat akan tetapi dikhawatirkan menghilangkan kekhusyuan
3.      Orang yang punya hajat (mendadak dan penting) diperbolehkan melangkahi pundak manusia
4.      Diperbolehkan heran atas satu perbuatan yang tidak biasa terjadi
5.      Bila melihat keheranan di wajah sahabatnya maka wajib baginya untuk memberi penjelasan dan menangkal syubhat
6.      Cepat dalam berjalan tidak mengurangi kewibawaan
7.      Dianjurkan menyelesaikan apa yang membuat hati lalai dari mengingat Allo Ta’ala dan anjuran menyegerakan amal sholih
8.      Diperbolehkan mewakilkan pengurusan zakat meski memiliki kemampuan untuk menyelesaikannya sendiri

Maroji’ :
Bahjatun Nadzirin, Syaikh Salim Ied Alhilali 1/151