Ganjil Dan Genap Dalam Islam (4)
Sebaliknya kebatilan itu genap. Diantara contohnya
adalah tentang keberadaan firqoh dalam tubuh umat islam ketika mereka berpecah
belah :
عَنْ مُعَاوِيَةَ بْنِ أَبِى
سُفْيَانَ قَالَ إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ إِنَّ أَهْلَ
الْكِتَابَيْنِ افْتَرَقُوا فِى دِينِهِمْ عَلَى ثِنْتَيْنِ وَسَبْعِينَ مِلَّةً
وَإِنَّ هَذِهِ الأُمَّةَ سَتَفْتَرِقُ عَلَى ثَلاَثٍ وَسَبْعِينَ مِلَّةً يَعْنِى
الأَهْوَاءَ كُلُّهَا فِى النَّارِ إِلاَّ وَاحِدَةً وَهِىَ الْجَمَاعَةُ
Dari Muawiyah bin Abi Sufyan, berkata :
Sesungguhnya rosululloh shollallohu alaihi wasallam bersabda : Sesungguhnya dua
ahlul kitab (yahudi dan nasrani) berpecah belah dalam agama mereka menjadi 72
millah (golongan). Sesungguhnya umat ini akan berpecah belah menjadi 73 millah
(mereka ahlul ahwa, pengikut hawa nafsu). Semuanya di neraka kecuali satu,
yaitu aljamaah [HR Ahmad]
Dalil di atas menunjukkan bahwa kelompok yang
dinyatakan menyimpang dalam islam berjumlah 72 golongan sementara yang benar
adalah satu yang disebut oleh nabi shollallohu alaihi wasallam dengan kata “
aljamaah “. Siapakah aljamaah itu ? Abdullah Bin Mas’ud berkata :
الجَمَاعَةُ مَا وَافَقَ
الَحَقّ ، وَإِن كُنْتَ وَحْدَكَ
Aljamaah adalah apa saja yang selaras dengan alhaq
(kebenaran) meski engkau sendirian
Walhasil jadilah kelompok ganjil, jangan menjadi
kelompok genap.