Sahabat Dalam Timbangan Aqidah (2) 
عن أَبي هريرة رضي الله عنه  أنَّ رسول الله  صلى الله عليه وسلم  أتى المقبرة ، فَقَالَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ
دَارَ قَومٍ مُؤْمِنِينَ ، وَإنَّا إنْ شَاءَ اللهُ بِكُمْ لاَحِقُونَ ، وَدِدْتُ
أنَّا قَدْ رَأَيْنَا إخْوانَنَا  قالوا :
أوَلَسْنَا إخْوَانَكَ يَا رسول الله ؟ قَالَ أنْتُمْ أصْحَابِي ، وَإخْوَانُنَا
الَّذِينَ لَمْ يَأتُوا بَعْدُ   
Dari Abu Huroiroh rodliyallohu anhu bahwasanya rosululloh
shollallohu alaihi wasallam mendatangi kuburan seraya bersabda : Assalamu
alaikum wahai penduduk kampung orang beriman. In sya Alloh kami akan menyusul
kalian. Aku berharap bahwa kita akan bertemu dengan saudara kita. Para sahabat
berkata : Bukankah kita adalah saudaramu wahai rosululloh ? Beliau menjawab :
Kalian adalah sahabatku. Yang disebut ikhwan (saudara) adalah orang yang belum
datang saat ini [HR Muslim]
 
 
 



