Alhaudl Telaga Di Mahsyar (13)
Ada dua kelompok yang disebut pertama kali mendatangi dan
meminum air telaga, mereka adalah :
(a) Kaum faqir muhajirin
عَنْ ثَوْبَانَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله
عليه وسلم قَالَ إِنَّ
حَوْضِى مَا بَيْنَ عَدَنَ إِلَى أَيْلَةَ أَشَدُّ بَيَاضًا مِنَ اللَّبَنِ وَأَحْلَى
مِنَ الْعَسَلِ أَوَانِيهِ كَعَدَدِ نُجُومِ السَّمَاءِ مَنْ شَرِبَ مِنْهُ
شَرْبَةً لَمْ يَظْمَأْ بَعْدَهَا أَبَدًا وَأَوَّلُ مَنْ يَرِدُهُ عَلَىَّ
فُقَرَاءُ الْمُهَاجِرِينَ الدُّنْسُ ثِيَابًا وَالشُّعْثُ رُءُوسًا الَّذِينَ لاَ
يَنْكِحُونَ الْمُنَعَّمَاتِ وَلاَ يُفْتَحُ لَهُمُ السُّدَدُ قَالَ فَبَكَى
عُمَرُ حَتَّى اخْضَلَّتْ لِحْيَتُهُ ثُمَّ قَالَ لَكِنِّى قَدْ نَكَحْتُ
الْمُنَعَّمَاتِ وَفُتِحَتْ لِىَ السُّدَدُ لاَ جَرَمَ أَنِّى لاَ أَغْسِلُ
ثَوْبِى الَّذِى عَلَى جَسَدِى حَتَّى يَتَّسِخَ وَلاَ أَدْهُنُ رَأْسِى حَتَّى
يَشْعَثَ.
Dari Tsauban : Bahwa rosululloh shollallohu alaihi wasallam
bersabda : Sesungguhnya haudlku antara Adn hingga Ailah. Ia lebih putih dari
susu, lebih manis dari madu, bejananya sebanyak bintang di langit. Siapa yang
meminumnya sekali saja, tidak akan haus selamanya setelah itu. Kelompok yang
pertama kali mendatanginya adalah kaum faqir muhajirin yang berpakaian kotor,
morat-marit rambutnya, mereka tidak menikahi wanita yang menawan dan tidak akan
dibukakan pintu baginya (bila bertamu). Umarpun menangis hingga basah
janggutnya lalu berkata : Akan tetapi aku menikahi wanita yang menawan, telah
dibukakan pintu bagiku, sudah pasti aku tidak akan mencuci bajuku yang ada pada
tubuhku hingga kotor dan aku tidak akan meminyaki rambutku biar morat-marit [HR
Ibnu Majah]
(b) Ahlul Yaman
عَنْ
ثَوْبَانَ أَنَّ نَبِىَّ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ إِنِّى لَبِعُقْرِ
حَوْضِى أَذُودُ النَّاسَ لأَهْلِ الْيَمَنِ أَضْرِبُ بِعَصَاىَ حَتَّى يَرْفَضَّ
عَلَيْهِمْ
Dari
sahabat tsauban berkata : rosulullah shalallahu alaihi wa sallam telah bersabda
: sesungguhnya aku (nanti di akhirat) berada di samping telagaku, aku akan
menghalangi setiap manusia yang akan minum dari telagaku sehingga penduduk
Yaman dapat meminum air dari telagaku terlebih dahulu, aku memukul dengan
tongkatku sehingga mengalirlah air telaga tersebut sampai pada mereka. [HR.
Muslim]