Hukum bersiwak saat shoum




                                       Siwak Dalam Timbangan Aqidah Dan Fiqih (8) 

Shoum tidak merubah status siwak. Itu dikarenakan beliau masih melakukannya saat shoum ditunaikan : 

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَامِرِ بْنِ رَبِيعَةَ عَنْ أَبِيهِ قَالَ رَأَيْتُ النَّبِىَّ صلى الله عليه وسلم مَا لاَ أُحْصِى يَتَسَوَّكُ وَهُوَ صَائِمٌ
 
Dari Abdulloh Bin Amir Bin Robiah dari bapaknya berkata : Aku melihat nabi shollallohu alaihi wasallam tanpa aku bisa menghitungnya, beliau bersiwak dalam keadaan shoum [HR Ahmad, Abu Daud dan Tirmidzi]

Imam Syaukani berkata :

والحديث يدل على استحباب السواك للصائم من غير تقييد بوقت دون وقت وهو يرد على الشافعي قوله : بالكراهة بعد الزوال للصائم مستدلًا بحديث الخلوف 

Hadits di atas menunjukkan anjuran bersiwak bagi orang yang menunaikan shoum tanpa ada batasan waktu dan hadits ini membantah imam Asy Syafi’i yang berpendapat makruh dilakukan setelah zawal (waktu dzuhur) bagi orang yang sedang shoum berargumentasi dengan dalil bau mulut orang yang shoum lebih wangi bagi dari minyak kesturi