Istinja dengan tangan kiri




                                               Istinja Dalam Pandangan Aqidah (10) 

Menurut penelitian tangan kiri mengandung antiseptik yang bisa membunuh kuman yang tidak didapati pada tangan kanan. Oleh karena itu islam mengajarkan :

عَنْ سَلْمَانَ قَالَ قِيلَ لَهُ قَدْ عَلَّمَكُمْ نَبِيُّكُمْ صلى الله عليه وسلم كُلَّ شَىْءٍ حَتَّى الْخِرَاءَةَ. قَالَ فَقَالَ أَجَلْ لَقَدْ نَهَانَا أَنْ نَسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةَ لِغَائِطٍ أَوْ بَوْلٍ أَوْ أَنْ نَسْتَنْجِىَ بِالْيَمِينِ أَوْ أَنْ نَسْتَنْجِىَ بِأَقَلَّ مِنْ ثَلاَثَةِ أَحْجَارٍ أَوْ أَنْ نَسْتَنْجِىَ بِرَجِيعٍ أَوْ بِعَظْمٍ.

Dari Salman berkata : Ada yang bertanya padanya : Nabi kalian shollallohu alaihi wasallam telah mengajarkan kepada kalian segala sesuatu hingga urusan buang air. Ia berkata : Benar ! Sungguh beliau melarang kami untuk menghadap kiblat saat buang air besar dan kecil atau cebok dengan tangan kanan atau beristinja kurang dari tiga batu atau beristinja dengan kotoran binatang atau tulang [HR Bukhori Muslim]

عَنْ أَبِي قَتَادَةَ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم لَا يُمْسِكَنَّ أَحَدُكُمْ ذَكَرَهُ بِيَمِينِهِ وَهُوَ يَبُولُ وَلَا يَتَمَسَّحْ مِنْ اَلْخَلَاءِ بِيَمِينِهِ وَلَا يَتَنَفَّسْ فِي اَلْإِنَاءِ مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ  

Dari Abu Qotadah Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda : Janganlah sekali-kali seseorang di antara kamu menyentuh kemaluannya dengan tangan kanan ketika sedang kencing jangan membersihkan bekas kotorannya dengan tangan kanan dan jangan pula bernafas dalam tempat air [Muttafaq Alaihi]