Kiblat Dalam Timbangan Aqidah (16)
Orang yang pertama kali memberi contoh berdoa menghadap
baitulloh adalah Ibrohim. Itu terjadi ketika ia membawa Hajar dan Ismail ke
Mekah. Ketika sudah tiba di sebuah lembah yang nantinya akan berdiri ka’bah,
Ibrohim meninggalkan keduanya. Ibnu Abbas berkata :
عن ابن عباس رضي الله عنهما، قَالَ فَانْطَلَقَ
إِبْرَاهِيمُ صلى الله عليه وسلم حَتَّى
إِذَا كَانَ عِنْدَ الثَّنِيَّةِ حَيْثُ لاَ يَرُونَهُ ، اسْتَقْبَلَ بِوَجْهِهِ
البَيْتَ ، ثُمَّ دَعَا بِهؤُلاءِ الدَّعَوَاتِ ، فَرَفَعَ يَدَيْهِ فَقَالَ
Pergilah Ibrohim hingga sampai di Tsaniyyah dimana ia sudah
tidak melihat keluarga yang ditinggalkan, ia menghadapkan wajahnya ke kiblat lalu
berdoa dengan banyak permohonan sambil mengangkat kedua tangannya seraya
berkata :
رَبَّنَا إِنِّي أَسْكَنْتُ مِنْ ذُرِّيَّتِي
بِوَادٍ غَيْرِ ذِي زَرْعٍ عِنْدَ بَيْتِكَ الْمُحَرَّمِ رَبَّنَا لِيُقِيمُوا
الصَّلَاةَ فَاجْعَلْ أَفْئِدَةً مِنَ النَّاسِ تَهْوِي إِلَيْهِمْ وَارْزُقْهُمْ
مِنَ الثَّمَرَاتِ لَعَلَّهُمْ يَشْكُرُونَ
رَبَّنَا إِنَّكَ تَعْلَمُ مَا نُخْفِي وَمَا نُعْلِنُ وَمَا يَخْفَى عَلَى
اللَّهِ مِنْ شَيْءٍ فِي الْأَرْضِ وَلَا فِي السَّمَاءِ الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي وَهَبَ لِي عَلَى
الْكِبَرِ إِسْمَاعِيلَ وَإِسْحَاقَ إِنَّ رَبِّي لَسَمِيعُ الدُّعَاءِ رَبِّ اجْعَلْنِي مُقِيمَ الصَّلَاةِ وَمِنْ
ذُرِّيَّتِي رَبَّنَا وَتَقَبَّلْ دُعَاءِ رَبَّنَا اغْفِرْ لِي وَلِوَالِدَيَّ
وَلِلْمُؤْمِنِينَ يَوْمَ يَقُومُ الْحِسَابُ
Ya Alloh, aku tinggalkan sebagian keturunanku di lembah yang
tidak ada pepohonan di sisi rumahMu yang mulia. Wahai Rob kami itu aku lakukan
agar mereka mendirikan sholat. Jadikan hati-hati sebagian manusia cenderung
kepada mereka dan berikan kepada mereka rizki dari buah-buahan agar mereka
bersyukur. Wahai Rob kami, engkau mengetahui apa yang kami sembunyikan dan apa
yang kami nampakkan. Tidak ada satupun yang tersembunyi atas Alloh baik yang
ada di bumi dan di langit. Segala puji bagi Alloh yang telah memberiku di hari
tua Ismail dan Ishaq. Sesungguhnya Robku benar-benar mendengar doa. Wahai Robku
jadikan aku sebagai orang yang menegakkan sholat, termasuk keturunanku. Wahai
Rob kami, perkenankan doaku. Wahai Rob kami, ampunilah aku, kedua orang tuaku
dan orang-orang beriman saat terjadinya hisab [ibrohim : 37-41]