Kanan Dan Kiri Dalam Timbangan Aqidah (8)
Alloh berfirman :
كُلُّ نَفْسٍ بِمَا
كَسَبَتْ رَهِينَةٌ إِلَّا أَصْحَابَ
الْيَمِينِ فِي جَنَّاتٍ يَتَسَاءَلُونَ
عَنِ الْمُجْرِمِينَ مَا
سَلَكَكُمْ فِي سَقَرَ قَالُوا لَمْ نَكُ مِنَ الْمُصَلِّينَ وَلَمْ نَكُ نُطْعِمُ الْمِسْكِينَ وَكُنَّا نَخُوضُ مَعَ الْخَائِضِينَ وَكُنَّا نُكَذِّبُ بِيَوْمِ الدِّينِ حَتَّى
أَتَانَا الْيَقِينُ
Tiap manusia bertanggung jawab
terhadap apa yang diperbuatnya. Kecuali golongan kanan. Di surga mereka saling
bertanya. Tentang orang-orang berdosa. Apa yang memasukkanmu ke dalam saqor.
Mereka menjawab : Kami dahulu termasuk orang yang tidak mengerjakan sholat.
Kami tidak memberi makan orang miskin. Kami membicarakan batil bersama dengan
orang-orang yang membicarakannya. Hingga datang kepada kami kematian
[almuddatsir : 38-47]
Ayat di atas adalah percakapan
kelompok kanan, yaitu orang beriman dengan kelompok kiri. Mereka bertanya
kepada kelompok kiri yang sedang berada di neraka saqor : Apa yang memasukkanmu
ke dalam saqor ? Mereka memberi tiga jawaban tentang penyebab terjerumusnya
mereka ke dalam neraka, yaitu : Tidak menunaikan sholat, tidak memperhatikan
orang miskin dan kebiasaan membicarakan perkara batil.
Mafhum mukholafah dari pernyataan
mereka, berarti kelompok kanan senantiasa menegakkan sholat, perhatian kepada
nasib orang miskin dan selalu membicarakan perkara yang diridloi oleh Alloh.