Sering kita jumpai manusia memberi
penilaian kepada orang lain atas timbangan dunia. Bergaul, mencari jodoh,
mengundang orang dalam perhelatan pernikahan dan lainnya ditentukan oleh mizan
ini. Padahal, dunia tidak bernilai bila dibandingkan dengan akhirat. Di sisi
Alloh, orang tidak lantas mulia karena kekayaan yang dia peroleh. Justru pada
titik inilah yang bersangkutan tidak berharga di hadapan Sang Kholiq. Oleh
karena itu, nabi shollallohu alaihi wasallam mengingatkan :
عن سهلِ بن سعد
الساعدي رضي الله عنه قَالَ : قَالَ رسول الله صلى الله عليه وسلم: لَوْ كَانَت
الدُّنْيَا تَعْدِلُ عِنْدَ الله جَنَاحَ بَعُوضَةٍ ، مَا سَقَى كَافِراً مِنْهَا
شَرْبَةَ مَاءٍ
Dari Sahl Bin Sa’d Assa’idi
rodliyallohu anhu berkata : Rosululloh shollallohu alaihi wasallam bersabda :
Seandainya dunia itu senilai satu sayap nyamuk di sisi Alloh, tentu orang kafir
tidak akan Alloh beri kesempatan minum air meski hanya seteguk [HR Tirmidzi]
Penulis tuhfatul ahwadzi berkata :
هُوَ مَثَلٌ
لِلْقِلَّةِ وَالْحَقَارَةِ . وَالْمَعْنَى أَنَّهُ لَوْ كَانَ لَهَا أَدْنَى
قَدْرٌ
Ini adalah permisalan akan kecil dan
hinanya dunia. Maknanya seandainya dunia memiliki nilai tentu nilainya paling
rendah
Kenyataan yang kita saksikan, justru
orang kafir bisa minum berteguk-teguk lebih banyak dibanding yang digapai orang
beriman. Itu menunjukkan mereka sedang menumpuk-numpuk sesuatu yang hina. Maka
jangan membuat kita merasa hina di hadapan mereka
Maroji’ :
Tuhfatul Ahwadzi 7/341