Fitroh (10)
Yaitu memasukkan air ke hidung lalu mengeluarkannya.
Istinsyaq memiliki hukum-hukum :
(1) Istinsyaq bermanfaat untuk mengeluarkan dosa dan mengusir
setan :
وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ
اللَّهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إذَا
اسْتَيْقَظَ أَحَدُكُمْ مِنْ نَوْمِهِ فَلْيَسْتَنْثِرْ ثَلَاثًا فَإِنَّ
الشَّيْطَانَ يَبِيتُ عَلَى خَيْشُومِهِ مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ
Dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu
'alaihi wa Sallam bersabda: "Apabila seseorang di antara kamu bangun dari
tidur maka hendaklah ia menghisap air ke dalam hidungnya tiga kali dan
menghembuskannya keluar karena setan tidur di dalam rongga hidung itu."
Muttafaq Alaihi.
(2) Istinsyaq ditunaikan satu paket dengan berkumur
عَنْ عَبْدِ اَللَّهِ بْنِ زَيْدٍ
رضي الله عنه فِي صِفَةِ اَلْوُضُوءِ ثُمَّ أَدْخَلَ صلى الله عليه وسلم يَدَهُ
فَمَضْمَضَ وَاسْتَنْشَقَ مِنْ كَفٍّ وَاحِدَةٍ يَفْعَلُ ذَلِكَ ثَلَاثًا
مُتَّفَقٌ عَلَيْه ِ.
Dari
Abdullah Ibnu Zaid Radliyallaahu 'anhu tentang cara berwudlu: Kemudian beliau
memasukkan tangannya lalu berkumur dan menghisap air melalui hidung satu
tangan. Beliau melakukannya tiga kali. Muttafaq Alaihi.
(3) Istinsyaq tetap ditunaikan meski sedang menunaikan shoum
عَنْ لَقِيطِ بْنِ صَبِرَةَ
رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ أَسْبِغْ الْوُضُوءَ وَخَلِّلْ بَيْنَ الْأَصَابِعِ وَبَالِغْ فِي
الِاسْتِنْشَاقِ إلَّا أَنْ تَكُونَ صَائِمًا أَخْرَجَهُ الْأَرْبَعَةُ
وَصَحَّحَهُ ابْنُ خُزَيْمَةَ
Dari Laqith
Ibnu Shabirah Radliyallaahu 'anhu berkata bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi
wa Sallam bersabda : Sempurnakanlah dalam berwudlu usaplah sela-sela jari dan
isaplah air ke dalam hidung dalam-dalam kecuali jika engkau sedang shoum [HR Imam
Empat]