Mengusap Kaus Kaki


                                                               Almashu Alalkhuffaini (10)


Hukumnya boleh sebagaimana yang dituturkan oleh Mughiroh Bin Syu’bah :


أنّ رَسُوْلَ الله صلّى الله عليه وسلم تَوَضَّأ وَمَسَحَ عَلِى الْجَوْرَبَيْنِ وَالنَعْلَيْنِ

Bahwa rosululloh shollallohu alaihi wasallam berwudlu dan mengusap atas kaus kaki dan sendal [HR Ahmad, Abu Daud dan Tirmidzi]


Dalil lain adalah diungkapkan Arzaq Bin Qois :


رَأيْتُ أنس بن مالك أحْدَثَ فَغَسَلَ وَجْهَهُ وَيَدَيْهِ وَمَسَحَ عَلَى جَوْرَبَيْنِ مِنْ صُوْفٍ فقلت أتَمْسَحُ عَلِيْهِمَا قال إنَّهُمَا خُفَّانِ وَلَكِنْ مِنْ صُوْفٍ

Aku melihat Anas Bin Malik berhadats lalu berwudlu. Ia membasuh wajah dan mengusap kedua kaus kakinya yang terbuat dari bulu domba. Aku berkata : Apakah engkau mengusap bagian atasnya ? Ia menjawab : Sesungguhnya kedua kaus kaki adalah sepatu juga akan tetapi terbuat dari bulu domba


Dalam masalah ini terhitung ada sebelas sahabat yang melakukannya, diantara : Umar Bin Khothob, Abdulloh Bin Umar, Abdulloh Bin Mas’ud dan lainnya

Maroji’ :

Shohih Fiqih Sunnah, Syaikh Abu Malik Kamal Sayyid 1/157