Almashu Alal Khuffaini (6)
Yaitu melepas sepatu, selesainya
waktu rukhshoh, berhadats sebelum mengenakan sepatu dan janabat (keluar air
mani, bersetubuh, haidh dan nifas). Hal ini berdasarkan :
عَنْ
صَفْوَانَ بْنِ عَسَّالٍ رضي الله عنه قَالَ: كَانَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله
عليه وسلم يَأْمُرُنَا إِذَا كُنَّا سَفْرًا أَنْ لَا نَنْزِعَ خِفَافَنَا
ثَلَاثَةَ أَيَّامٍ وَلَيَالِيَهُنَّ إِلَّا مِنْ جَنَابَةٍ وَلَكِنْ مِنْ غَائِطٍ
وَبَوْلٍ وَنَوْمٍ أَخْرَجَهُ النَّسَائِيُّ وَاَلتِّرْمِذِيُّ وَاللَّفْظُ لَهُ
وَابْنُ خُزَيْمَةَ وَصَحَّحَاه
Dari Shafwan Ibnu Assal berkata: Nabi
Shallallaahu 'alaihi wa Sallam pernah menyuruh kami jika kami sedang bepergian
untuk tidak melepas sepatu kami selama tiga hari tiga malam lantaran buang air
besar kencing dan tidur kecuali karena jinabat [HR Nasa'i Tirmidzi dan Ibnu
Khuzaimah]
عَنْ
عُمَرَ مَوْقُوفًا وعَنْ أَنَسٍ مَرْفُوعًا إِذَا
تَوَضَّأَ أَحَدُكُمْ وَلَبِسَ خُفَّيْهِ فَلْيَمْسَحْ عَلَيْهِمَا وَلْيُصَلِّ
فِيهِمَا وَلَا يَخْلَعْهُمَا إِنْ شَاءَ إِلَّا مِنْ جَنَابَةٍ أَخْرَجَهُ اَلدَّارَقُطْنِيُّ
وَالْحَاكِمُ وَصَحَّحَه
Dari Umar Radliyallaahu 'anhu secara mauquf
dan dari Anas Radliyallaahu 'anhu secara marfu' : Apabila seseorang di antara
kamu berwudlu sedang dia bersepatu maka hendaknya ia mengusap bagian atas
keduanya dan sholat dengan mengenakannya tanpa melepasnya jika ia menghendaki
kecuali karena jinabat [HR Daruquthni dan Hakim]