Aroma tidak sedap jangan dibawa ketika berkumpul dengan manusia


Akhlaq Muslim (6)


Tentu kita merasa tidak nyaman manakala bertemu manusia yang membawa aroma tidak sedap dari mulutnya karena belum gosok gigi atau bau badan yang menyengat karena belum mandi. Jangankan kita, malaikatpun ikut terusik dengan kondisi ini :


عَنْ جَابِرِ بنِ عبدِ اللهِ رضي اللهُ عنهما أَنَّ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم  قَالَ مَنْ أَكَلَ الثُّومَ وَالْبَصَلَ وَالْكُرَّاثَ فَلا يَقْرَبَنَّ مَسْجِدَنَا ، فَإِنَّ الْمَلائِكَةَ تَتَأَذَّى مِمَّا يَتَأَذَّى مِنْهُ الإِنْسَانُ 

Dari Jabir Bin Abdulloh rodliyallohu anhuma, bahwa nabi sholallohu alaihi wasallam bersabda : Barangsiapa yang makan bawang putih, bawang merah dan bawang bakung maka jangan sekali-kali mendekati masjid kami karena sesungguhnya para malaikat terganggu (dengan bau mulut kalian) sebagaimana manusia juga ikut merasa terganggu [HR Bukhori Muslim]


Imam Nawawi berkata :


وَفِي هَذَا الْحَدِيث دَلِيل عَلَى مَنْع آكِل الثَّوْم وَنَحْوه مِنْ دُخُول الْمَسْجِد وَإِنْ كَانَ خَالِيًا لِأَنَّهُ مَحَلّ الْمَلَائِكَة   

Hadits ini merupakan dalil larangan bagi pemakan bawang putih dan semisalnya untuk masuk masjid meski kosong dari manusia karena ia adalah tempat bagi masjid.


Maroji’ :

Syarh Shohih Muslim 2/324