Akhlaq Muslim (11)
Salah satu adab bertamu adalah tidak
memperpanjang kunjungan bila urusan telah selesai. Hal lain yang perlu
diketahui adalah bahasa tubuh tuan rumah. Tanpa harus diucapkanpun kita harus
bisa membaca isi hatinya bahwa dirinya sudah tidak nyaman dengan keberadaan
sang tamu di rumahnya, diantaranya :
·
Seringnya
melihat jam
·
Sudah
tidak fokus menanggapi percakapan kita
·
Nada
bicaranya agak tinggi
·
Sibuk
dengan hp
·
Sering
mondar-mandir tanpa sebab
·
Sering
menggaruk kepala, dan masih banyak lagi
Bila kondisinya seperti ini, maka segera
meminta izin untuk pulang kendati urusan belum selesai. Kenyataan ini pernah
dialami oleh nabi shollallohu alaihi wasallam. Para sahabat yang bertandang ke
rumah beliau semakin asyik dengan obrolannya setelah jamuan dihidangkan
sementara nabi shollallohu alaihi wasallam sudah menampakkan tanda tidak
berkenan.
Dalam sebuah riwayat disebutkan seringnya beliau
berdiri kemudian berjalan menuju pintu lalu kembali ke tempat duduknya.
Perasaan beliau tidak disadari para sahabat yang ada di ruangan. Hingga
akhirnya turun ayat :
يَا أَيُّهَا
الَّذِينَ آَمَنُوا لَا تَدْخُلُوا بُيُوتَ النَّبِيِّ إِلَّا أَنْ يُؤْذَنَ
لَكُمْ إِلَى طَعَامٍ غَيْرَ نَاظِرِينَ إِنَاهُ وَلَكِنْ إِذَا دُعِيتُمْ
فَادْخُلُوا فَإِذَا طَعِمْتُمْ فَانْتَشِرُوا وَلَا مُسْتَأْنِسِينَ لِحَدِيثٍ
إِنَّ ذَلِكُمْ كَانَ يُؤْذِي النَّبِيَّ فَيَسْتَحْيِي مِنْكُمْ وَاللَّهُ لَا
يَسْتَحْيِي مِنَ الْحَقِّ
Hai orang-orang beriman janganlah kamu
memasuki rumah-rumah nabi kecuali bila diizinkan untuk masuk dengan tidak
menunggu-nunggu waktu masak makanannya. tetapi jika kamu diundang maka
masuklah. Bila selesai makan, keluarlah tanpa asyik memperpanjang percakapan
karena hal itu mengganggu nabi lalu nabi malu untuk menyuruhmu keluar dan Alloh
tidak malu terhadap alhaq [al ahzab : 53]
Walhasil pandai-pandailah membaca hati
seseorang lewat bahasa tubuhnya. Percepat urusan saat bertamu. Jangan
mengganggu kenyamanan tuan rumah