Batu (7)
Abruhah adalah raja Yaman. Ia membangun tempat ibadah yang
megah berupa gereja sesuai dengan agama yang ia peluk. Itu dilakukan dengan
harapan bangsa Arab memalingkan diri dari ka’bah dan berhaji ke Yaman.
Suatu hari ada lelaki Quraisy yang buang air besar di gereja
itu dan melumuri kotorannya di dinding bangunan. Hal itu membuat murka Abruhah
hingga membawa pasukan besar disertai 13 gajah dengan tujuan merobohkan ka’bah.
Alloh yang menjaga ka’bahnya dengan dikirim burung ababil dengan membawa batu.
Secara singkat Alloh mengisahkannya dalam alfil :
أَلَمْ تَرَ كَيْفَ فَعَلَ رَبُّكَ
بِأَصْحَابِ الْفِيلِ أَلَمْ يَجْعَلْ
كَيْدَهُمْ فِي تَضْلِيلٍ وَأَرْسَلَ
عَلَيْهِمْ طَيْرًا أَبَابِيلَ تَرْمِيهِمْ
بِحِجَارَةٍ مِنْ سِجِّيلٍ فَجَعَلَهُمْ كَعَصْفٍ مَأْكُولٍ
Tidakkah engkau memperhatikan bagaimana Robmu bertindak
terhadap tentara bergajah ? Bukankah dia telah menjadikan tipu daya mereka
(menghancurkan ka’bah) sia-sia ? Dia mengirimkan kepada mereka burung ababil
yang berbondong-bondong. Yang melempari mereka dengan batu yang berasal dari
sijjil (tanah yang dibakar). Lalu menjadikan mereka binasa seperti daun yang
dimakan ulat [alfil : 1-5]
Tentang sijil, Imam Syaukani mengatakan :
هي حجارة من طين طبخت بنار جهنم مكتوب فيها أسماء
القوم
Ia adalah batu yang dibakar oleh api neraka yang sudah
tertulis nama orang yang akan terkena lemparan
Maroji’ :
Aisrauttafasir, Syaikh Abu Bakar Aljazairi (maktabah
syamilah) hal 601