Syuaib Diancam Rajam


Batu (33)

Syuaib adalah nabi utusan Alloh ke negeri Madyan. Tugasnya adalah menyebarkan tauhid dan merubah kebiasaan masyarakat yang curang dalam timbangan saat mengadakan transaksi jual beli. Dakwah nabi Syuaib difirmankan Alloh :

وَإِلَى مَدْيَنَ أَخَاهُمْ شُعَيْبًا قَالَ يَا قَوْمِ اعْبُدُوا اللَّهَ مَا لَكُمْ مِنْ إِلَهٍ غَيْرُهُ وَلَا تَنْقُصُوا الْمِكْيَالَ وَالْمِيزَانَ إِنِّي أَرَاكُمْ بِخَيْرٍ وَإِنِّي أَخَافُ عَلَيْكُمْ عَذَابَ يَوْمٍ مُحِيطٍ وَيَا قَوْمِ أَوْفُوا الْمِكْيَالَ وَالْمِيزَانَ بِالْقِسْطِ وَلَا تَبْخَسُوا النَّاسَ أَشْيَاءَهُمْ وَلَا تَعْثَوْا فِي الْأَرْضِ مُفْسِدِينَ  

Dan kepada negeri Madyan, Kami utus saudara mereka Syuaib. Ia berkata : Wahai kaumku, beribadahlah kepada Alloh, tidak ada bagi kalian ilah yang berhak diibadahi selainNya. Janganlah mengurangi takaran dan timbangan. Sesungguhnya aku melihat kalian dalam keadaan baik (mampu) dan aku khawatir menimpa kalian adzab pada hari kiamat. Wahai kaumku, sempurnakanlah takaran dan timbangan dengan adil dan jangan merugikan hak manusia sedikitpun dan janganlah membuat kerusakan di muka bumi  [hud : 84-85]

Mendapat seruan ini, kaum nabi syuaib memberi bantahan hingga akhirnya menyampaikan ancaman :

قَالُوا يَا شُعَيْبُ مَا نَفْقَهُ كَثِيرًا مِمَّا تَقُولُ وَإِنَّا لَنَرَاكَ فِينَا ضَعِيفًا وَلَوْلَا رَهْطُكَ لَرَجَمْنَاكَ وَمَا أَنْتَ عَلَيْنَا بِعَزِيزٍ  

Mereka berkata : Wahai Syuaib, kami tidak banyak memahami apa yang engkau katakan. Sesungguhnya kami menilaimu sebagai orang lemah diantara kami. Kalau bukan karena keluargamu, tentu kami benar-benar akan merajammu. Dan engkau bukanlah orang berwibawa bagi kami [hud : 91]

Meski mendapat ancaman, Syuaib tidak bergeming dari dakwah. Dengan sabar dan penuh kelembutan, ia berikan nasehat kepada kaumnya. Ketika mereka berada dalam puncak kekufuran, Alloh turunkan adzab berupa teriakan keras malaikat jibril hingga membuat mereka mati bergelimpangan. Penulis tafsir Alkhozin berkata :

وذلك أن جبريل عليه السلام صاح بهم صيحة فخرجت أرواحهم وماتوا جميعاً

Yang demikian itu jibril alaihissalam berteriak dengan satu teriakan yang membuat ruh-ruh mereka keluar dan mereka semuanya mati

وَلَمَّا جَاءَ أَمْرُنَا نَجَّيْنَا شُعَيْبًا وَالَّذِينَ آَمَنُوا مَعَهُ بِرَحْمَةٍ مِنَّا وَأَخَذَتِ الَّذِينَ ظَلَمُوا الصَّيْحَةُ فَأَصْبَحُوا فِي دِيَارِهِمْ جَاثِمِينَ  

Dan tatkala adzab Kami datang, Kami selamatkan Syuaib dan orang-orang yang beriman bersamanya dengan rahmat dari Kami. Orang-orang dzolim dibinasakan dengan suara menggelegar lalu jadilah mereka bergelimpangan di rumah-rumah mereka [hud : 94]

Maroji’ :

Tafsir Lubabutta’wil Fi Ma’anittanzil, Abul Hasan Ali Bin Muhammad Bin Ibrohim Bin Umar Asyaihi (maktabah syamilah) hal 232