Yang Dilakukan Nabi Shollallohu Alaihi Wasallam Setelah Fathu Mekah (5)
Selesai menunaikan sholat di dalam ka’bah, Bilal
dipersilahkan oleh rosululloh shollallohu alaihi wasallam untuk mengumandangkan
adzan. Ini adalah peristiwa besar. Seorang mantan budak dan berkulit hitam yang
dulunya tidak memiliki nilai tiba-tiba berdiri di tempat mulia untuk menyeru
sholat. Di saat yang sama di hadapan mereka adalah para petinggi kafir quraisy.
Diantara mereka Abu Sufyan, Attab Bin Usaid, Alharits Bin Hisyam dan lainnya.
Sisa-sisa jahiliyyah belum hilang dari hati mereka. Saat mereka duduk di
halaman ka’bah sambil menatap peristiwa itu, Attab berkata :
لَقَدْ
أَكْرَمَ اللّهُ أَسِيدًا أَلَا يَكُونُ سَمِعَ هَذَا ، فَيَسْمَعُ مِنْهُ مَا
يَغِيظُهُ
Sungguh Alloh telah memulaikan Asid
(bapaknya Attab yang telah mati dalam keadaan kufur) dimana ia tidak mendengar
ini (adzannya Bilal). Kalau dia masih hidup, ia akan mendengar suara yang akan
membuatnya murka
Alharits yang ada di sampingnya berkata :
أَمَا وَاَللّهِ لَوْ أَعْلَمُ
أَنّهُ مُحِقّ لَاتّبَعْته
Demi Alloh, seandainya aku mengetahui
bahwa itu adalah kebenaran tentu aku akan mengikutinya
Abu Sufyan berkata :
لَوْ
تَكَلّمْت لَأَخْبَرَتْ عَنّي هَذِهِ الْحَصَى
Seandainya aku ikut berbicara tentu
kerikil ini akan mengkabarkannya