Bayi (2)
Calon
ayah dan ibu bagi bayi, sudah seharusnya mencita-citakan anaknya ketika
benar-benar nanti terlahir ke dunia. Banyak ayat dan hadits menerangkan hal
ini, diantaranya :
هُنَالِكَ دَعَا زَكَرِيَّا رَبَّهُ قَالَ رَبِّ
هَبْ لِي مِنْ لَدُنْكَ ذُرِّيَّةً طَيِّبَةً إِنَّكَ سَمِيعُ الدُّعَاءِ فَنَادَتْهُ الْمَلَائِكَةُ وَهُوَ قَائِمٌ
يُصَلِّي فِي الْمِحْرَابِ أَنَّ اللَّهَ يُبَشِّرُكَ بِيَحْيَى مُصَدِّقًا
بِكَلِمَةٍ مِنَ اللَّهِ وَسَيِّدًا وَحَصُورًا وَنَبِيًّا مِنَ
الصَّالِحِينَ قَالَ رَبِّ أَنَّى يَكُونُ
لِي غُلَامٌ وَقَدْ بَلَغَنِيَ الْكِبَرُ وَامْرَأَتِي عَاقِرٌ قَالَ كَذَلِكَ
اللَّهُ يَفْعَلُ مَا يَشَاءُ
Di sanalah Zakaria berdoa kepada Robnya seraya berkata :
Wahai Robku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau
Maha Pendengar doa. Kemudian
Malaikat (Jibril) memanggil Zakaria, sedang ia tengah berdiri melakukan shalat
di mihrab : Sesungguhnya Allah menggembirakan kamu dengan kelahiran Yahya, yang
membenarkan kalimat (yang datang) dari Allah, menjadi ikutan, menahan diri
(dari hawa nafsu) dan seorang Nabi termasuk keturunan orang-orang shaleh.
Zakaria berkata : Wahai Robku,
bagaimana aku bisa mendapat anak sedang aku telah sangat tua dan istriku pun
seorang yang mandul ? Berfirman Allah : Demikianlah, Allah berbuat apa yang
dikehendaki-Nya [ali imron : 38-40]
إذْ قَالَتِ الْمَلَائِكَةُ يَا مَرْيَمُ إِنَّ
اللَّهَ يُبَشِّرُكِ بِكَلِمَةٍ مِنْهُ اسْمُهُ الْمَسِيحُ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ
وَجِيهًا فِي الدُّنْيَا وَالْآَخِرَةِ وَمِنَ الْمُقَرَّبِينَ وَيُكَلِّمُ النَّاسَ
فِي الْمَهْدِ وَكَهْلًا وَمِنَ الصَّالِحِينَ قَالَتْ رَبِّ أَنَّى يَكُونُ لِي
وَلَدٌ وَلَمْ يَمْسَسْنِي بَشَرٌ قَالَ كَذَلِكِ اللَّهُ يَخْلُقُ مَا يَشَاءُ
إِذَا قَضَى أَمْرًا فَإِنَّمَا يَقُولُ لَهُ كُنْ فَيَكُونُ وَيُعَلِّمُهُ
الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَالتَّوْرَاةَ وَالْإِنْجِيلَ وَرَسُولًا إِلَى بَنِي
إِسْرَائِيلَ أَنِّي قَدْ جِئْتُكُمْ بِآَيَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ أَنِّي أَخْلُقُ
لَكُمْ مِنَ الطِّينِ كَهَيْئَةِ الطَّيْرِ فَأَنْفُخُ فِيهِ فَيَكُونُ طَيْرًا
بِإِذْنِ اللَّهِ وَأُبْرِئُ الْأَكْمَهَ وَالْأَبْرَصَ وَأُحْيِي الْمَوْتَى
بِإِذْنِ اللَّهِ وَأُنَبِّئُكُمْ بِمَا تَأْكُلُونَ وَمَا تَدَّخِرُونَ فِي
بُيُوتِكُمْ إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآَيَةً لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ
وَمُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ يَدَيَّ مِنَ التَّوْرَاةِ وَلِأُحِلَّ لَكُمْ بَعْضَ
الَّذِي حُرِّمَ عَلَيْكُمْ وَجِئْتُكُمْ بِآَيَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ فَاتَّقُوا
اللَّهَ وَأَطِيعُونِ
Ingatlah, ketika Malaikat berkata : Hai Maryam, sesungguhnya
Allah menggembirakan kamu (dengan kelahiran seorang putra yang diciptakan)
dengan kalimat (yang datang) daripadaNya, namanya Al Masih Isa putra Maryam,
seorang terkemuka di dunia dan di akhirat dan termasuk orang-orang yang
didekatkan (kepada Allah), dan dia berbicara dengan manusia dalam buaian dan ketika sudah dewasa dan
dia termasuk di antara orang-orang yang shaleh. Maryam berkata : Wahai Robku, begaimana mungkin aku
mempunyai anak, padahal aku belum pernah disentuh oleh seorang laki-lakipun.
Allah berfirman : Demikianlah Allah menciptakan apa yang dikehendakiNya.
Apabila Allah berkehendak menetapkan sesuatu, maka Allah hanya cukup berkata
kepadanya : Jadilah, lalu jadilah dia. Dan Allah akan mengajarkan kepadanya Al
Kitab, Hikmah, Taurat dan Injil. Dan (sebagai) Rasul kepada Bani Israel (yang berkata kepada
mereka) : Sesungguhnya aku telah datang kepadamu dengan membawa sesuatu tanda
(mukjizat) dari Tuhanmu, yaitu aku membuat untuk kamu dari tanah berbentuk
burung; kemudian aku meniupnya, maka ia menjadi seekor burung dengan seizin
Allah; dan aku menyembuhkan orang yang buta sejak dari lahirnya dan orang yang
berpenyakit sopak; dan aku menghidupkan orang mati dengan seizin Allah; dan aku
kabarkan kepadamu apa yang kamu makan dan apa yang kamu simpan di rumahmu.
Sesungguhnya pada yang demikian itu adalah suatu tanda (kebenaran kerasulanku)
bagimu, jika kamu sungguh-sungguh beriman." Dan (aku datang kepadamu) membenarkan Taurat yang
datang sebelumku, dan untuk menghalalkan bagimu sebagian yang telah diharamkan
untukmu, dan aku datang kepadamu dengan membawa suatu tanda (mukjizat) dari
Tuhanmu. Karena itu bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku [ali imron :
45-47]
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ كَانَ لِسُلَيْمَانَ
سِتُّونَ امْرَأَةً فَقَالَ لَأَطُوفَنَّ عَلَيْهِنَّ اللَّيْلَةَ فَتَحْمِلُ
كُلُّ وَاحِدَةٍ مِنْهُنَّ فَتَلِدُ كُلُّ وَاحِدَةٍ مِنْهُنَّ غُلَامًا فَارِسًا
يُقَاتِلُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَلَمْ تَحْمِلْ مِنْهُنَّ إِلَّا وَاحِدَةٌ
فَوَلَدَتْ نِصْفَ إِنْسَانٍ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ لَوْ كَانَ اسْتَثْنَى لَوَلَدَتْ كُلُّ وَاحِدَةٍ مِنْهُنَّ غُلَامًا
فَارِسًا يُقَاتِلُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ
Dari
Abu Hurairah dia berkata : Nabi Sulaiman mempunyai enam puluh orang isteri,
lalu dia berkata : Malam ini aku akan menyetubuhi mereka semua, hingga
masing-masing dari mereka hamil dan melahirkan seorang anak penunggang kuda
yang akan berperang di jalan Allah. Ternyata tidak ada seorangpun dari
isterinya yang mengandung kecuali hanya seorang saja, yang melahirkan anak yang
cacat. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda : Seandainya dia
mengatakan Insya Allah (jika Allah berkehendak), niscaya semua isterinya akan
melahirkan satu orang anak penunggang kuda yang nantinya akan berperang di
jalan Allah [HR Bukhori Muslim]