Bayi (1)
Ketika suami istri selesai mengadakan hubungan badan,
malaikat yang ada di rahim akan menanyakan kepada Alloh tentang kelanjutan dari
persetubuhan itu. Apakah diproses menjadi janin ataukah menjadi darah haidh.
Di saat Alloh menetapkan sebagai janin, maka malaikat kembali
menanyakan kepada Alloh tentang kelamin bayi yang akan lahir, laki-laki atau
wanita ? Hingga ketika usia genap 120
hari, malaikatpun meniupkan ruh kepada bayi dan selanjutnya menulis takdir yang
akan dialami dari lahir hingga nasibnya di akhirat. Inilah proses yang terjadi
pada diri semua manusia diawal penciptaannya yang dirangkum oleh hadits-hadits
di bawah ini :
عَنْ
أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ
إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ وَكَّلَ بِالرَّحِمِ
مَلَكًا يَقُولُ يَا رَبِّ نُطْفَةٌ يَا رَبِّ عَلَقَةٌ يَا رَبِّ مُضْغَةٌ
فَإِذَا أَرَادَ أَنْ يَقْضِيَ خَلْقَهُ قَالَ أَذَكَرٌ أَمْ أُنْثَى شَقِيٌّ أَمْ
سَعِيدٌ فَمَا الرِّزْقُ وَالْأَجَلُ فَيُكْتَبُ فِي بَطْنِ أُمِّهِ
Dari
Anas bin Malik dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda : Sesungguhnya
Allah Ta'ala menugaskan satu Malaikat dalam rahim seseorang. Malaikat itu
berkata : Ya Rabb, (sekarang baru) sperma. Ya Rabb, segumpal darah !, Ya Rabb,
segumpal daging ! Maka apabila Allah berkehendak menetapkan ciptaan-Nya,
Malaikat itu bertanya : Apakah laki-laki atau wanita, celaka atau bahagia,
bagaimana dengan rizki dan ajalnya ? Maka ditetapkanlah ketentuan takdirnya selagi
berada dalam perut ibunya [HR Bukhori, Muslim, Ahmad dan Baihaqi]
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ حَدَّثَنَا
رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم وَهُوَ الصَّادِقُ الْمَصْدُوقُ إِنَّ
أَحَدَكُمْ يُجْمَعُ خَلْقُهُ فِى بَطْنِ أُمِّهِ أَرْبَعِينَ يَوْمًا ثُمَّ
يَكُونُ فِى ذَلِكَ عَلَقَةً مِثْلَ ذَلِكَ ثُمَّ يَكُونُ فِى ذَلِكَ مُضْغَةً مِثْلَ
ذَلِكَ ثُمَّ يُرْسَلُ الْمَلَكُ فَيَنْفُخُ فِيهِ الرُّوحَ وَيُؤْمَرُ بِأَرْبَعِ
كَلِمَاتٍ بِكَتْبِ رِزْقِهِ وَأَجَلِهِ وَعَمَلِهِ وَشَقِىٌّ أَوْ سَعِيدٌ
فَوَالَّذِى لاَ إِلَهَ غَيْرُهُ إِنَّ أَحَدَكُمْ لَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ
الْجَنَّةِ حَتَّى مَا يَكُونَ بَيْنَهُ وَبَيْنَهَا إِلاَّ ذِرَاعٌ فَيَسْبِقُ
عَلَيْهِ الْكِتَابُ فَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ النَّارِ فَيَدْخُلُهَا وَإِنَّ
أَحَدَكُمْ لَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ النَّارِ حَتَّى مَا يَكُونَ بَيْنَهُ
وَبَيْنَهَا إِلاَّ ذِرَاعٌ فَيَسْبِقُ عَلَيْهِ الْكِتَابُ فَيَعْمَلُ بِعَمَلِ
أَهْلِ الْجَنَّةِ فَيَدْخُلُهَا
Dari
Abdullah dia berkata : Telah menceritakan kepada kami Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam yaitu Ash Shadiq Al Mashduq : Sesungguhnya seorang manusia
mulai diciptakan dalam perut ibunya setelah diproses selama empat puluh hari.
Kemudian menjadi segumpal daging pada empat puluh hari berikutnya. Lalu menjadi
segumpal daging pada empat puluh hari berikutnya. Setelah empat puluh hari
berikutnya, Allah pun mengutus seorang malaikat untuk menghembuskan ruh ke
dalam dirinya dan diperintahkan untuk menulis empat hal; rezekinya, ajalnya,
amalnya, dan sengsara atau bahagianya. Demi Allah yang tidak ada yang berhak
diibadahi selain Dia, sungguh ada seseorang darimu yang mengerjakan amal
perbuatan ahli surga, hingga jarak antara dirinya dan surga hanyalah satu
hasta, namun suratan takdir rupanya ditetapkan baginya hingga ia mengerjakan
amal perbuatan ahli neraka dan akhirnya ia pun masuk neraka. Ada pula orang
yang mengerjakan amal perbuatan ahli neraka, hingga jarak antara ia dan neraka
hanya satu hasta, namun suratan takdir rupanya ditetapkan baginya hingga
kemudian ia mengerjakan amal perbuatan ahli surga dan akhirnya ia pun masuk
surga. [HR Bukhori, Muslim, Ahmad, Abu Daud, Tirmidzi dan Ibnu Majah]
عَنْ حُذَيْفَةَ بْنِ أَسِيدٍ يَبْلُغُ
بِهِ النَّبِىَّ صلى الله عليه وسلم قَالَ يَدْخُلُ الْمَلَكُ عَلَى النُّطْفَةِ
بَعْدَ مَا تَسْتَقِرُّ فِى الرَّحِمِ بِأَرْبَعِينَ أَوْ خَمْسَةٍ وَأَرْبَعِينَ
لَيْلَةً فَيَقُولُ يَا رَبِّ أَشَقِىٌّ أَوْ سَعِيدٌ فَيُكْتَبَانِ فَيَقُولُ
أَىْ رَبِّ أَذَكَرٌ أَوْ أُنْثَى فَيُكْتَبَانِ وَيُكْتَبُ عَمَلُهُ وَأَثَرُهُ
وَأَجَلُهُ وَرِزْقُهُ ثُمَّ تُطْوَى الصُّحُفُ فَلاَ يُزَادُ فِيهَا وَلاَ
يُنْقَصُ
Dari
Hudzaifah bin Asid dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda
: Sesungguhnya malaikat akan mendatangi nuthfah yang telah menetap dalam rahim
selama empat puluh atau empat puluh lima malam seraya berkata ; Ya Tuhanku,
apakah nantinya ia ini sengsara atau bahagia ? Maka ditetapkanlah (salah satu
dari) keduanya. Kemudian malaikat itu bertanya lagi : Ya Tuhanku, apakah nanti
ia ini laki-laki ataukah perempuan ? Maka ditetapkanlah antara salah satu dari
keduanya, ditetapkan pula amalnya, umurnya, ajalnya, dan rezekinya. Setelah itu
catatan ketetapan itu dilipat tanpa ditambah ataupun dikurangi lagi [HR Muslim
dan Ahmad]
عَنْ عَبْد اللَّهِ بْن مَسْعُودٍ
قَالَ إِنِّى سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم يَقُولُ إِذَا مَرَّ بِالنُّطْفَةِ ثِنْتَانِ
وَأَرْبَعُونَ لَيْلَةً بَعَثَ اللَّهُ إِلَيْهَا مَلَكًا فَصَوَّرَهَا وَخَلَقَ
سَمْعَهَا وَبَصَرَهَا وَجِلْدَهَا وَلَحْمَهَا وَعِظَامَهَا ثُمَّ. قَالَ يَا
رَبِّ أَذَكَرٌ أَمْ أُنْثَى فَيَقْضِى رَبُّكَ مَا شَاءَ وَيَكْتُبُ الْمَلَكُ
ثُمَّ يَقُولُ يَا رَبِّ أَجَلُهُ. فَيَقُولُ رَبُّكَ مَا شَاءَ وَيَكْتُبُ
الْمَلَكُ ثُمَّ يَقُولُ يَا رَبِّ رِزْقُهُ. فَيَقْضِى رَبُّكَ مَا شَاءَ
وَيَكْتُبُ الْمَلَكُ ثُمَّ يَخْرُجُ الْمَلَكُ بِالصَّحِيفَةِ فِى يَدِهِ فَلاَ
يَزِيدُ عَلَى مَا أُمِرَ وَلاَ يَنْقُصُ
Dari
Abdullah bin Mas'ud berkata : Sesungguhnya saya pernah mendengar Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Ketika nuthfah telah berusia empat
puluh dua malam, maka Allah akan mengutus satu malaikat mendatangi nuthfah
tersebut. Kemudian Allah akan membentuk tubuhnya, menciptakan pendengarannya,
penglihatannya, kulitnya, dagingnya, dan juga tulangnya. Setelah itu, malaikat
tersebut akan bertanya; 'Ya Tuhan, apakah janin yang berada dalam rahim ini
laki-laki ataukah perempuan? ' Maka Allah, Tuhanmu, akan menentukan menurut
kehendak-Nya. Kemudian malaikat pun mencatatnya. Setelah itu, malaikat tersebut
akan bertanya lagi; Ya Tuhan, bagaimana halnya dengan ajal janin ini? ' Lalu
Allah akan menentukan ajalnya menurut kehendak-Nya. Maka, setelah itu, malaikat
pun akan mencatatnya. Kemudian malaikat tersebut akan bertanya lagi : Ya Tuhan,
bagaimanakah halnya dengan rezekinya ? Lalu Allah, Tuhanmu, akan menentukan
rezekinya menurut kehendak-Nya. Setelah itu, malaikat pun akan mencatatnya.
Kemudian malaikat tersebut keluar dengan membawa selembar catatan yang berada
di tangannya -tanpa menambah ataupun mengurangi apa telah diperintahkan Allah
untuk mencatatnya [HR Muslim]
عن حُذَيْفَةَ بْنِ أَسِيدٍ
الْغِفَارِىِّ فَقَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم بِأُذُنَىَّ
هَاتَيْنِ يَقُولُ إِنَّ النُّطْفَةَ تَقَعُ فِى الرَّحِمِ أَرْبَعِينَ لَيْلَةً
ثُمَّ يَتَصَوَّرُ عَلَيْهَا الْمَلَكُ قَالَ زُهَيْرٌ حَسِبْتُهُ قَالَ الَّذِى
يَخْلُقُهَا فَيَقُولُ يَا رَبِّ أَذَكَرٌ أَوْ أُنْثَى فَيَجْعَلُهُ اللَّهُ
ذَكَرًا أَوْ أُنْثَى ثُمَّ يَقُولُ يَا رَبِّ أَسَوِىٌّ أَوْ غَيْرُ سَوِىٍّ
فَيَجْعَلُهُ اللَّهُ سَوِيًّا أَوْ غَيْرَ سَوِىٍّ ثُمَّ يَقُولُ يَا رَبِّ مَا
رِزْقُهُ مَا أَجَلُهُ مَا خُلُقُهُ ثُمَّ يَجْعَلُهُ اللَّهُ شَقِيًّا أَوْ
سَعِيدًا
Dari
Hudzaifah bin Asid Al Ghifari lalu dia berkata; Aku mendengar dengan kedua
telingaku ini Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Sesunggunya
nuthfah disimpan di dalam rahim setelah empat puluh malam. Lalu datanglah
malaikat -aku kira beliau berkata; - yang akan membentuknya seraya berkata; Ya
Rabb, apakah dia laki-laki atau perempuan? Lalu Allah menjadikannya laki-laki
atau perempuan. Kemudian malaikat itu berkata; Ya Rabb, apakah dia menyimpang
ataukah tidak? Lalu Allah menetapkan dia menyimpang dan tidaknya. Lalu malaikat
berkata; Ya Rabb, bagaimana rizkinya, ajalnya, akhlaknya? Kemudian Allah menetapkan
dia bahagia atau celaka [HR Muslim]
Walhasil,
wanita memiliki kelebihan yang tidak dimiliki oleh kaum pria yaitu keberadaan
malaikat yang ada dalam rahim