Menjadikan Air Sebagai Ladang Amal Sholih


                                                                 Sikap Terhadap Air (4)

Itu bisa kita lakukan dengan cara menolong manusia dan hewan yang kehausan, memberi hidangan berbuka bagi yang menunaikan shoum dan lainnya

عن أبي هريرة رضى الله عنه : أنَّ رَسُول الله صلى الله عليه وسلم قَالَ : بَينَما رَجُلٌ يَمشي بِطَريقٍ اشْتَدَّ عَلَيهِ العَطَشُ ، فَوَجَدَ بِئراً فَنَزَلَ فِيهَا فَشربَ ، ثُمَّ خَرَجَ فإذَا كَلْبٌ يَلْهَثُ يأكُلُ الثَّرَى مِنَ العَطَشِ ، فَقَالَ الرَّجُلُ : لَقَدْ بَلَغَ هَذَا الكَلْبُ مِنَ العَطَشِ مِثلُ الَّذِي كَانَ قَدْ بَلَغَ مِنِّي فَنَزَلَ البِئْرَ فَمَلأَ خُفَّهُ مَاءً ثُمَّ أمْسَكَهُ بفيهِ حَتَّى رَقِيَ ، فَسَقَى الكَلْبَ ، فَشَكَرَ الله لَهُ ، فَغَفَرَ لَهُ  قالوا : يَا رَسُول اللهِ ، إنَّ لَنَا في البَهَائِمِ أَجْراً ؟ فقَالَ : في كُلِّ كَبِدٍ رَطْبَةٍ أجْرٌ  مُتَّفَقٌ عَلَيهِ .وفي رواية للبخاري : فَشَكَرَ اللهُ لَهُ ، فَغَفَرَ لَهُ ، فأدْخَلَهُ الجَنَّةَ وفي رواية لهما : بَيْنَما كَلْبٌ يُطِيفُ بِرَكِيَّةٍ قَدْ كَادَ يقتلُهُ العَطَشُ إِذْ رَأَتْهُ بَغِيٌّ مِنْ بَغَايَا بَنِي إسْرَائِيل ، فَنَزَعَتْ مُوقَها فَاسْتَقَتْ لَهُ بِهِ فَسَقَتْهُ فَغُفِرَ لَهَا بِهِ  

Dari Abu Huroiroh : Bahwa rosululloh shollallohu alaihi wasallam bersabda : Ketika seorang berjalan di sebuah jalan. Ia merasakan sangat haus. Akhirnya ia mendapati sumur. Ia segera turun ke dalamnya lalu minum. Setelah itu ia keluar. Tiba-tiba seekor anjing menjilat-jilat tanah karena haus. Laki-laki itu berkata : Sungguh anjing ini haus sebagaimana haus yang telah aku alami. Iapun turun ke sumur. Dipenuhinya sepatunya dengan air yang ia gigit dengan giginya hingga ia bisa naik ke atas. Ia segera memberi air minum anjing. Alloh mensyukurinya lalu memberi ampunan kepadanya. Para sahabat bertanya : Ya rosululloh, apakah ada hak pahala bagi kami pada binatang ? Beliau menjawab : Setiap menolong makhluq yang memiliki jantung yang basah ada pahalanya [muttafaq alaih] Pada riwayat Bukhori : Alloh mensyukuri perbuatannya dan mengampuninya lalu memasukkannya ke dalam aljannah. Pada riwayat keduanya : Ketika seekor anjing mengelilingi sumur dimana ia hampir mati karena kehausan tiba-tiba seorang pelacur bani isroil melihatnya. Ia segera melepas sepatunya lalu memberi air minum dan anjing itu meminumnya. Allohpun mengampuninya

عَنْ أَبِي سَعِيدٍ اَلْخُدْرِيِّ, عَنِ اَلنَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ أَيُّمَا مُسْلِمٍ كَسَا  مُسْلِمًا ثَوْبًا عَلَى عُرْيٍ كَسَاهُ اَللَّهُ مِنْ خُضْرِ اَلْجَنَّةِ, وَأَيُّمَا مُسْلِمٍ أَطْعَمَ مُسْلِمًا عَلَى جُوعٍ أَطْعَمَهُ اَللَّهُ مِنْ ثِمَارِ اَلْجَنَّةِ, وَأَيُّمَا مُسْلِمٍ سَقَى مُسْلِمًا عَلَى ظَمَإٍ سَقَاهُ اَللَّهُ مِنْ اَلرَّحِيقِ اَلْمَخْتُومِ   

Dari Abu Said Al-Khudry Radliyallaahu 'anhu bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda : Siapa saja orang islam yang memberi pakaian orang Islam yang tidak memiliki pakaian, niscaya Allah akan memberinya pakaian dari hijaunya surga; dan siapa saja orang Islam yang memberi makan orang Islam yang kelaparan, niscaya Allah akan memberinya makanan dari buah-buahan surga; dan siapa saja orang Islam yang memberi minum orang Islam yang kehausan, niscaya Allah akan memberinya minuman dari minuman suci yang tertutup [HR Abu Dawud dan dalam sanadnya ada kelemahan]

عَنْ زَيْدِ بْنِ خَالِدٍ الْجُهَنِيِّ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ فَطَّرَ صَائِمًا كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ غَيْرَ أَنَّهُ لَا يَنْقُصُ مِنْ أَجْرِ الصَّائِمِ شَيْئًا قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ

Dari Zaid bin Khalid Al Juhani berkata : Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda : Barangsiapa yang memberi makan orang yang berbuka, dia mendapatkan seperti pahala orang yang berpuasa tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa sedikitpun [HR Ahmad, Tirmidzi dan Darimi]

Karena anjuran di atas, maka islam mengecam orang yang menahan kelebihan air yang dimiliki untuk diberikan kepada siapa yang membutuhkan :

عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اَللَّهِ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ نَهَى اَلنَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم عَنْ بَيْعِ فَضْلِ اَلْمَاءِ رَوَاهُ مُسْلِمٌ

Jabir Ibnu Abdullah berkata : Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam melarang menjual sisa kelebihan air. [HR Muslim]