Sikap Terhadap Air (3)
Betapa indahnya kalimat yang tertera di tempat wudlu di
sebuah masjid “ Berhematlah dalam menggunakan air dan sempurnakanlah wudlu “.
Ini selaras dengan jumlah air yang digunakan oleh nabi shollallohu alaihi
wasallam saat wudlu dan mandi :
عن أنس بن مالك عَنْهُ قَالَ كَانَ
رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم يَتَوَضَّأُ بِالْمُدِّ وَيَغْتَسِلُ
بِالصَّاعِ إِلَى خَمْسَةِ أَمْدَادٍ مُتَّفَقٌ عَلَيْه
Dari Anas r.a dia berkata: Rasulullah Shallallaahu
'alaihi wa Sallam berwudlu dengan satu mud air dan mandi dengan satu sho'
hingga lima mud air. [Muttafaq Alaihi]
Syaikh Abdulloh Abdurrohman Albassam
menerangkan bahwa satu mud setara dengan 750 mili liter, sedangkan satu sho’
adalah empat mud. Hadits-hadits di bawah ini menunjukkan betapa sifat boros
adalah tercela dalam islam :
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ قَالَ رَجُلٌ كَمْ
يَكْفِينِي مِنْ الْوُضُوءِ قَالَ مُدٌّ قَالَ كَمْ يَكْفِينِي لِلْغُسْلِ قَالَ
صَاعٌ فَقَالَ الرَّجُلُ لَا يَكْفِينِي قَالَ لَا أُمَّ لَكَ قَدْ كَفَى مَنْ
هُوَ خَيْرٌ مِنْكَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Dari
Ibnu Abbas, ia berkata : Seorang laki-laki pernah bertanya : Berapa banyakkah
(air) yang cukup digunakan untuk berwudlu ? Ia menjawab : Satu Mud. Laki-laki
itu bertanya lagi : Lalu berapa banyakkah (air) yang cukup digunakan untuk
mandi ? Ia menjawab : Satu sha'. Lalu orang tersebut berkata : Itu tidak cukup
bagiku. Ia menjawab : Semoga kau kehilangan ibumu, sungguh itu sudah cukup bagi
orang yang lebih baik darimu, yaitu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam [HR
Ahmad, Ath Thobroni dan Albazzar]
يِّ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرِو بْنِ
الْعَاصِ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَرَّ بِسَعْدٍ
وَهُوَ يَتَوَضَّأُ فَقَالَ مَا هَذَا السَّرَفُ يَا سَعْدُ قَالَ أَفِي
الْوُضُوءِ سَرَفٌ قَالَ نَعَمْ وَإِنْ كُنْتَ عَلَى نَهْرٍ
Dari
Abdullah bin 'Amru bin Al 'Ash berkata : Bahwasanya Nabi Shallallahu 'Aliahi
Wasallam pernah melewati Sa'd yang sedang berwudhu, maka beliau bertanya : Wahai
Sa'd, kenapa kamu berbuat berlebih-lebihan ? Dia berkata : Apakah dalam wudlu
juga ada berlebih-lebihan ? Beliau menjawab : Ya, meskipun kamu berada pada
sungai yang mengalir [HR Ahmad dan Ibnu Majah]
عَنْ عَمْرِو بْنِ شُعَيْبٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ
جَدِّهِ أَنَّ رَجُلًا أَتَى النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ كَيْفَ الطُّهُورُ فَدَعَا بِمَاءٍ فِي إِنَاءٍ
فَغَسَلَ كَفَّيْهِ ثَلَاثًا ثُمَّ غَسَلَ وَجْهَهُ ثَلَاثًا ثُمَّ غَسَلَ ذِرَاعَيْهِ
ثَلَاثًا ثُمَّ مَسَحَ بِرَأْسِهِ فَأَدْخَلَ إِصْبَعَيْهِ السَّبَّاحَتَيْنِ فِي
أُذُنَيْهِ وَمَسَحَ بِإِبْهَامَيْهِ عَلَى ظَاهِرِ أُذُنَيْهِ
وَبِالسَّبَّاحَتَيْنِ بَاطِنَ أُذُنَيْهِ ثُمَّ غَسَلَ رِجْلَيْهِ ثَلَاثًا
ثَلَاثًا ثُمَّ قَالَ هَكَذَا الْوُضُوءُ فَمَنْ زَادَ عَلَى هَذَا أَوْ نَقَصَ
فَقَدْ أَسَاءَ وَظَلَمَ أَوْ ظَلَمَ وَأَسَاءَ
Dari
Amru bin Syu'aib dan Ayahnya dari Kakeknya bahwasanya ada seorang laki-laki
datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam seraya berkata : Ya
Rasulullah, bagaimanakah cara bersuci ? Maka beliau memerintahkan untuk
didatangkan air di dalam bejana, lalu beliau membasuh telapak tangannya tiga
kali, kemudian membasuh wajahnya tiga kali, kemudian membasuh kedua lengannya
tiga kali, kemudian mengusap kepalanya lalu memasukkan kedua jari telunjuknya
pada kedua telinganya, dan mengusap bagian luar kedua telinga dengan kedua ibu
jari dan bagian dalam kedua telinga dengan kedua jari telunjuknya, kemudian
membasuh kedua kakinya tiga kali tiga kali, kemudian beliau bersabda : Beginilah
cara berwudhu, barangsiapa yang menambah atau mengurangi dari keterangan ini,
maka dia telah berbuat kejelekan dan kezhaliman atau kezhaliman dan kejelekan
[HR Ahmad, Abu Daud, Nasa’i, Ibnu Majah dan Ibnu Khuzaimah]
عَنْ عَبْد اللَّهِ بْن مُغَفَّلٍ قَالَ سَمِعْتُ
رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنَّهُ سَيَكُونُ فِي
هَذِهِ الْأُمَّةِ قَوْمٌ يَعْتَدُونَ فِي الطَّهُورِ وَالدُّعَاءِ
Dari
Abdullah bin Mughaffal berkata : Saya pernah mendengar Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda : Sesungguhnya akan ada suatu kaum dari umat ini yang
berlebih-lebihan dalam hal bersuci dan berdoa [HR Ahmad, Abu Daud dan Ibnu
Majah]
Maroji’ :
Fiqhussunnah, Sayyid Sabiq 1/43-44
Taudhihul Ahkam, Syaikh Abdulloh Abdurrohman Albassam 1/185