Masjid (3)
Beragam
bacaan yang diajarkan nabi shollallohu alaihi wasallam saat memasuki masjid :
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ
عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ كَانَ إِذَا دَخَلَ
الْمَسْجِدَ قَالَ أَعُوذُ بِاللَّهِ الْعَظِيمِ وَبِوَجْهِهِ الْكَرِيمِ
وَسُلْطَانِهِ الْقَدِيمِ مِنْ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ قَالَ أَقَطْ قُلْتُ
نَعَمْ قَالَ فَإِذَا قَالَ ذَلِكَ قَالَ الشَّيْطَانُ حُفِظَ مِنِّي سَائِرَ
الْيَوْمِ
Dari
Abdullah bin Amru bin Al-'Ash dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam,
bahwasanya beliau apabila masuk ke masjid mengucapkan : A'uudzu billahil Azhim
wa bi Wajhihil Karim wa Shulthanihil Qadim minasy syaithanirrajim (aku
berlindung kepada Allah yang Maha Agung dan kepada Wajah-Nya yang Maha Mulia
dan kepada kekuasaan-Nya yang Qadim, dari gangguan syetan yang terkutuk)."
Dia bertanya; Apakah itu saja? Aku menjawab: Ya! Dia kemudian meneruskan;
Barangsiapa membaca itu, maka syetan akan berkata kepadanya; Dia terjaga dariku
sehari ini penuh [HR Abu Daud]
عَنْ عَنْ أَبِي أُسَيْدٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا دَخَلَ أَحَدُكُمْ الْمَسْجِدَ
فَلْيَقُلْ اللَّهُمَّ افْتَحْ لِي أَبْوَابَ رَحْمَتِكَ وَإِذَا خَرَجَ
فَلْيَقُلْ اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ
Dari
Abu Usaid katanya ; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda : jika
salah seorang diantara kalin masuk masjid, bacalah doa ALLAAHUMMAFTAH LII
ABWAABA RAHMATIKA (Ya Allah, bukalah pintu-pintu rahmat-Mu). Dan apabila
keluar, hendaknya ia membaca doa ALLAAHUMMA INNII AS`ALUKA MIN FADHLIKA (Ya
Allah, aku meminta kurnia-Mu [HR Muslim, Ahmad, Abu Daud, Nasa’i, Ibnu Majah
dan Addarimi]
عَنْ أَبَى هُرَيْرَة أَنَّ رَسُول اللَّه صَلَّى
اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ " إِذَا دَخَلَ أَحَدكُمْ الْمَسْجِد
فَلْيُسَلِّمْ عَلَى النَّبِيّ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَلِيَقُلْ :
اللَّهُمَّ اِفْتَحْ لِي أَبْوَاب رَحْمَتك . وَإِذَا خَرَجَ فَلْيُسَلِّمْ عَلَى
النَّبِيّ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَلْيَقُلْ : اللَّهُمَّ أَجِرْنِي
مِنْ الشَّيْطَان الرَّجِيم
Dari
Abu Huroiroh bahwa rosululloh shollallohu alaihi wasallam bersabda : Bila
seorang diantara kamu masuk masjid maka ucapkan salam kepada nabi shollallohu
alaihi wasallam lalu membaca : Allohummaf tahlii abwaaba rohmatika (Ya Alloh
bukakan untukku pintu-pintu rohmatMu). Bila keluar maka ucapkan salam kepada
nabi shollallohu alaihi wasallam lalu membaca Ya Alloh selamatkan aku dari
setan yang terkutuk [HR Ibnu Khuzaimah dan Abu Hatim]
عَنْ فَاطِمَة رَضِيَ اللَّه عَنْهَا قَالَتْ
" كَانَ رَسُول اللَّه صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا دَخَلَ
الْمَسْجِد قَالَ : اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّد وَسَلِّم ، اللَّهُمَّ
اِغْفِرْ لِي ذُنُوبِي وَافْتَحْ لِي أَبْوَاب رَحْمَتك ، وَإِذَا خَرَجَ قَالَ
مِثْلهَا ، إِلَّا أَنَّهُ يَقُول أَبْوَاب فَضْلك
Dari
Fathimah rodliyallohu anha berkata : Rosululloh shollallohu alaihi wasallam
bila masuk masjid, membaca : Allohumma sholli ala Muhammad wasallim,
Allohummagh firlii dzunuubii waftahtahlii abwaaba rohmatika (Ya Alloh berikan
sholawat kepada Muhammad dan berikan salam kepadanya, Ya Alloh ampunilah
dosa-dosaku dan bukakan untukku pintu-pintu rohmatMu). Bila keluar beliau
membaca yang semisal, akan tetapi beliau menyebut pintu-pintu karuniaMu [HR
Ahmad, Tirmidzi dan Ibnu Majah]
Hadits-hadits
di atas menunjukkan variasinya bacaan masuk masjid. Saat masuk kita bisa
membaca :
أَعُوذُ
بِاللَّهِ الْعَظِيمِ وَبِوَجْهِهِ الْكَرِيمِ وَسُلْطَانِهِ الْقَدِيمِ مِنْ
الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
Atau
:
اللَّهُمَّ
افْتَحْ لِي أَبْوَابَ رَحْمَتِكَ
Atau
:
اللَّهُمَّ
صَلِّ عَلَى مُحَمَّد وَسَلِّم ، اللَّهُمَّ اِغْفِرْ لِي ذُنُوبِي وَافْتَحْ لِي
أَبْوَاب رَحْمَتك
Ketika
keluar kita membaca :
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّد
وَسَلِّم اللَّهُمَّ أَجِرْنِي مِنْ الشَّيْطَان الرَّجِيم
Atau
:
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّد
وَسَلِّم اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ
Yang
menarik dari doa-doa di atas adalah permohonan pintu-pintu rohmat saat masuk
dan fadhlika (karuniaMu) ketika keluar. Penulis aunul ma’bud menukil pendapat
Ath Thibbi yang menerangkan bahwa seorang yang masuk masjid akan disibukkan
dengan ketaatan yang menjanjikan pahala dan aljannah. Oleh karena itu
penisbatan rohmat lebih tepat diucapkan. Ini berbeda manakala ibadah di masjid
sudah selesai, seorang mukmin akan keluar darinya untuk mencari dan bergumul
dengan urusan dunia sehingga kata karunia lebih pas dibaca sebagaimana firman
Alloh Ta’ala :
فَإِذَا
قُضِيَتِ الصَّلَاةُ فَانْتَشِرُوا فِي الْأَرْضِ وَابْتَغُوا مِنْ فَضْلِ اللَّهِ
Bila
sholat sudah ditunaikan maka berpencarlah di muka bumi dan carilah karunia
Alloh [aljumuah : 10]
Maroji’
:
Aunul
Ma’bud 1/495