Merawat Orang Di Masjid


                                                                       Masjid (9)

Ketika terjadi peperangan, korban berjatuhan. Karena banyaknya orang yang terluka membuat rumah sakit tidak bisa menampung pasien sehingga sebagian diantara mereka terpaksa diinapkan di masjid. Kasus pembantaian umat islam di Maluku adalah sebagai bukti. Masjid Alfattah dikenal sebagai tempat untuk merawat kaum muslimin yang menjadi korban pembantaian.

Merawat orang sakit dan terluka pernah dilakukan oleh para sahabat sebagaimana yang ditujukan oleh hadits di bawah ini :

عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ أُصِيبَ سَعْدٌ يَوْمَ اَلْخَنْدَقِ  فَضَرَبَ عَلَيْهِ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم خَيْمَةً فِي اَلْمَسْجِدِ  لِيَعُودَهُ مِنْ قَرِيبٍ  مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ  

'Aisyah Radliyallaahu 'anhu berkata: Sa'ad terluka pada waktu perang khandaq lalu Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam mendirikan tenda untuknya di dalam masjid agar beliau dapat menengoknya dari dekat. [Muttafaq Alaihi]

Imam Nawawi mengomentari hadits di atasdengan mengatakan :

فِيهِ : جَوَاز النَّوْم فِي الْمَسْجِد ، وَجَوَاز مُكْث مَكَان الْمَرِيض فِيهِ وَإِنْ كَانَ جَرِيحًا .

Diperbolehkan tidur di masjid dan bolehnya seorang yang sakit tinggal di dalamnya meski dalam kondisi terluka

Maroji’ : Syarh Shohih Muslim, Imam Nawawi 6/218