Pahala Membangun Masjid


Masjid (1)

Masjid adalah sebaik-baik tempat di permukaan bumi. Ikut serta dalam mendirikannya bagian dari amal sholih yang dijanjikan balasan :

 عَنْ عُثْمَانَ بْن عَفَّانَ  قال سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مَنْ بَنَى مَسْجِدًا يَبْتَغِي بِهِ وَجْهَ اللَّهِ بَنَى اللَّهُ لَهُ مِثْلَهُ فِي الْجَنَّةِ  

Dari Utsman bin 'Affan berkata : Aku mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda : Siapa yang membangun masjid karena mengharapkah wajah Allah, maka Allah akan membangun untuknya rumah yang seperti itu di dalam aljannah [muttafaq alaih]

Yang dimaksud dengan membangun masjid adalah mendirikan masjid baik dengan harta dan tenaga. Bila pelakunya ikhlas, maka ganjaran dari Alloh berupa rumah yang setara di dalam aljannah.

Boleh jadi ada yang bertanya, apakah rumah yang dijanjikan sama dengan masjid yang ia bangun baik berupa luas dan keindahannya ? Jawabannya tentu tidak. Keindahan aljannah tidak bisa dibandingkan dengan apa yang kita dapati di dunia. Pemberian tempat tinggal di dalam aljannah bagi siapa saja yang ikut mendirikan masjid di dunia tentu lebih megah dan lebih luas. Ibnu Rojab Alhanbali berpendapat demikian, berdasarkan dua hadits :

عن أسماء بنت يزيد ، عن النبي صلى الله عليه وسلم قال من بنى لله مسجدا في الدنيا فإن الله عز وجل يبني له بيتا أوسع منه في الجنة    

Dari Asma Binti Yazid, dari nabi shollallohu alaihi wasallam bersabda : Barangsiapa membangun masjid di dunia karena Alloh maka sesungguhnya Alloh Azza Wajalla akan membangun baginya rumah yang lebih luas di dalam aljannah [HR Ahmad]

عن واثلة بن الاسقع ، عن النبي صلى الله عليه وسلم من بنى مسجدا يصلى فيه بنى الله له في الجنة أفضل منه  

Dari Watsilah Bin Al Asqo, dari nabi shollallohu alaihi wasallam : Barangsiapa membangun masjid dimana ia sholat di dalamnya maka Alloh akan bangunkan baginya rumah yang lebih mulia di dalam aljannah [HR Ahmad]

Sementara Ibnu Hajar Al Atsqolani menyimpulkan bahwa orang yang ikut membangun masjid mendapat jaminan masuk ke dalam aljannah

Maroji’ :

Fathul Bari Ibnu Hajar 2/182

Fathul Bari Ibnu Rojab Alhanbali 3/247