Dalil-Dalil Adanya Siksa Kubur Dalam Quran


Siksa Kubur (1)

Alloh Ta’ala berfirman :

Dalil pertama :

وَلَوْ تَرَى إِذِ الظَّالِمُونَ فِي غَمَرَاتِ الْمَوْتِ وَالْمَلَائِكَةُ بَاسِطُو أَيْدِيهِمْ أَخْرِجُوا أَنْفُسَكُمُ الْيَوْمَ تُجْزَوْنَ عَذَابَ الْهُونِ بِمَا كُنْتُمْ تَقُولُونَ عَلَى اللَّهِ غَيْرَ الْحَقِّ وَكُنْتُمْ عَنْ آَيَاتِهِ تَسْتَكْبِرُونَ

Alangkah dahsyatnya sekiranya kamu melihat di waktu orang-orang yang zalim (berada) dalam tekanan-tekanan sakratulmaut, sedang para malaikat memukul dengan tangannya, (sambil berkata) : Keluarkanlah nyawamu. Di hari ini kamu dibalas dengan siksaan yang sangat menghinakan, karena kamu selalu mengatakan terhadap Allah (perkataan) yang tidak benar dan (karena) kamu selalu menyombongkan diri terhadap ayat-ayat-Nya. [al an’am : 93]

Ayat di atas merupakan dalil akan adanya adzab kubur. Itu bisa dilihat dari perkataan malaikat pencabut nyawa saat mengambil ruhnya “ Di hari ini kamu dibalas dengan siksaan yang sangat menghinakan “. Yang dimaksud hari ini adalah adzab kubur

Syaikh Abdurrohman Nashir Assa’di berkata :

وفي هذا دليل على عذاب البرزخ ونعيمه

Ini adalah dalil akan adanya adzab barzakh dan nikmatnya

Syaikh Abu Bakar Jabir Aljazairi berkata :

تقرير عذاب القبر ، وسكرات الموت وشدتها

Ketetapan adanya adzab kubur, sakarotul maut dan penderitaannya

Dalil kedua :

فَوَقَاهُ اللَّهُ سَيِّئَاتِ مَا مَكَرُوا وَحَاقَ بِآَلِ فِرْعَوْنَ سُوءُ الْعَذَابِ النَّارُ يُعْرَضُونَ عَلَيْهَا غُدُوًّا وَعَشِيًّا وَيَوْمَ تَقُومُ السَّاعَةُ أَدْخِلُوا آَلَ فِرْعَوْنَ أَشَدَّ الْعَذَابِ

Maka Allah memeliharanya dari kejahatan tipu daya mereka, dan Fir'aun beserta kaumnya dikepung oleh adzab yang amat buruk. Kepada mereka dinampakkan neraka pada pagi dan petang, dan pada hari terjadinya Kiamat. (Dikatakan kepada malaikat) : Masukkanlah Fir'aun dan kaumnya ke dalam adzab yang sangat keras [ghofir : 45-46]

Syaikh Abu Bakar Jabir Aljazairi berkata :

إثبات عذاب القبر ونعيمه إذ آل فرعون تعرض أرواحهم على النار صباح مساء

Ayat ini merupakan ketetapan adzab kubur dan nikmatnya karena keluarga Firaun ditampakkan pada arwah-arwah mereka pemandangan neraka baik pagi maupun petang

Alkhozin berkata :

ويستدل بهذه الآية على إثبات عذاب القبر

Ayat ini dijadikan dalil ketetapan akan adanya adzab kubur

Syaikh Aburrohman Asy Syanqithi menyebut bahwa penampakan pemandangan neraka bagi mereka adalah di alam kubur

Dalil ketiga :

فَذَرْهُمْ حَتَّى يُلَاقُوا يَوْمَهُمُ الَّذِي فِيهِ يُصْعَقُونَ يَوْمَ لَا يُغْنِي عَنْهُمْ كَيْدُهُمْ شَيْئًا وَلَا هُمْ يُنْصَرُونَ وَإِنَّ لِلَّذِينَ ظَلَمُوا عَذَابًا دُونَ ذَلِكَ وَلَكِنَّ أَكْثَرَهُمْ لَا يَعْلَمُونَ

Maka biarkanlah mereka hingga mereka menemui hari (yang dijanjikan kepada) mereka yang pada hari itu mereka dibinasakan, (yaitu) hari ketika tidak berguna bagi mereka sedikit pun tipu daya mereka dan mereka tidak ditolong. Dan sesungguhnya untuk orang-orang yang dzalim ada adzab selain itu. Tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui [ath thur : 45-47]

Imam Baghowi menyitir pendapat Barro Bin Azib tentang tafsir kalimat ada adzab selain itu dengan adzab kubur

Dalil keempat :

وَلَنُذِيقَنَّهُمْ مِنَ الْعَذَابِ الْأَدْنَى دُونَ الْعَذَابِ الْأَكْبَرِ لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ

Dan sesungguhnya Kami merasakan kepada mereka sebahagian adzab yang dekat (di dunia) sebelum adzab yang lebih besar (di akhirat); mudah-mudahan mereka kembali (ke jalan yang benar) [assajdah : 21]

Imam Syaukani menafsirkan adzab yang dekat dengan : Musibah dunia dan penyakitnya, hukum hudud, pembunuhan dengan pedang pada perang badar, paceklik di Mekah dan adzab kubur

Dalil Kelima :

وَمَنْ أَعْرَضَ عَنْ ذِكْرِي فَإِنَّ لَهُ مَعِيشَةً ضَنْكًا وَنَحْشُرُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَعْمَى

Dan barang siapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta".

Abu Huroiroh berkata :

يضيق على الكافر قبره حتى تختلف فيه أضلاعه و هو المعيشة الضنك

Orang kafir dihimpit oleh kuburnya hingga tulang-tulangnya remuk dan itulah yang disebut dengan penghidupan yang sempit

Maroji’ :

Adl Waul Bayan, Syaikh Muhammad Amin Asy Syanqithi(maktabah syamilah) hal 472

Aisaruttafasir, Syaikh Abu Bakar Jabir Aljazairi (maktabah syamilah) hal 193

Fathul Qodir, Imam Syaukani (maktabah syamilah) hal 417

Lububabutta’wil Fi Ma’anittanzil, Abul Hasan Ali Bin Muhammad Bin Ibrohim Bin Umar Asy Saihi (maktabah syamilah) hal 472

Ma’alimuttanzil, Abu Muhammad Alhusain Bin Mas’ud Albaghowi (maktabah syamilah) hal 525

Taisir Kalim Arrohman Fiitafsir Kalamil Mannan, Syaikh Abdurrohman Nashir Assa’di (maktabah syamilah) hal 193