Mimpi Basah (6)
عَنْ عَائِشَةَ عَنِ النَّبِىِّ صلى الله عليه وسلم
قَالَ : رُفِعَ الْقَلَمُ عَنْ ثَلاَثَةٍ : عَنِ النَّائِمِ حَتَّى يَسْتَيْقِظَ ،
وَعَنِ الصَّغِيرِ حَتَّى يَحْتَلِمَ ، وَعَنِ الْمَجْنُونِ حَتَّى يَعْقِلَ
Dari Aisyah, dari nabi shollallohu alaihi wasallam bersabda :
Diangkat pena (tidak dikenakan dosa) atas tiga kelompok : Orang tidur hingga
bangun, anak kecil hingga mimpi basah dan orang gila hingga berakal [HR Ahmad,
Addarimi dan Ibnu Khuzaimah]
Beragam tafsir dari kalimat rufi’al qolam (diangkat pena)
dari para ulama. Penulis tuhfatul ahwadzi menafsirkannya dengan :
كِنَايَةً
عَنْ عَدَمِ التَّكْلِيفِ
Kinayah dari tidak adanya taklif
(kewajiban melaksanakan perintah)
Dalam syarh Nasa’i disebut :
كِنَايَة
عَنْ عَدَم كِتَابَة الْآثَام عَلَيْهِمْ
Kinayah dari tidak dicatatnya dosa
pada mereka
Walhasil, anak yang belum mengalami mimpi basah tidak akan
dikenakan dosa karena tidak menunaikan perintah atau menerjang larangan. Yang
perlu dicatat, ketika mereka melakukan ketaatan, maka diberikan pahala :
عَنْ اِبْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا أَنَّ
اَلنَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم لَقِيَ رَكْبًا بِالرَّوْحَاءِ فَقَالَ: مَنِ
اَلْقَوْمُ? قَالُوا: اَلْمُسْلِمُونَ. فَقَالُوا: مَنْ أَنْتَ? قَالَ: رَسُولُ
اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم فَرَفَعَتْ إِلَيْهِ اِمْرَأَةٌ صَبِيًّا. فَقَالَتْ:
أَلِهَذَا حَجٌّ? قَالَ: " نَعَمْ: وَلَكِ أَجْرٌ
Dari
Ibnu Abbas bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam pernah bertemu dengan
suatu kafilah di Rauha', lalu beliau bertanya : Siapa rombongan ini ? Mereka
berkata : Siapa engkau ? Beliau menjawab : Rasulullah. Kemudian seorang
perempuan mengangkat seorang anak kecil seraya bertanya : Apakah anak saya
dapat pahala haji ? Beliau bersabda : Ya, dan untukmu pahala [HR Muslim]
Maroji’ ;
Syarh Nasa’i 5/111
Tuhfatul Ahwadzi 4/59