Tujuan Bertanya (2)
Ini sering dilakukan oleh rosululloh shollallohu alaihi
wasallam saat beliau menerima laporan tentang apa yang dilakukan sebagian sahabat.
Sebelum menentukan, apakah perbuatan itu dibolehkan atau diharamkan maka beliau
memastikan terlebih dahulu tentang duduk perkara yang sebenarnya :
عن جابر رضي الله عنه قَالَ : خَلَت
البِقاعُ حولَ المَسْجِدِ ، فَأَرَادَ بَنُو سَلمَةَ أنْ يَنْتَقِلُوا قُرْبَ
المَسْجِدِ ، فَبَلَغَ ذَلِكَ النبي صلى
الله عليه وسلم فَقَالَ لَهُمْ : بَلَغَنِي أنَّكُم تُريدُونَ أنْ تَنْتَقِلُوا
قُرْبَ المَسْجِدِ ؟ قالوا : نعم ، يا رَسُول
اللَّهِ ، قَدْ أرَدْنَا ذَلِكَ . فَقَالَ : بَنِي سَلِمَةَ دِيَارَكُم تُكْتَبْ
آثارُكُمْ ، دِيَارَكُمْ تُكْتَبْ آثارُكُمْ فقالوا : مَا يَسُرُّنَا أنَّا كُنَّا
تَحَوَّلْنَا .
Dari Jabir rodliyallohu anhu berkata : Tanah sekitar masjid
masih kosong. Banu Salimah ingin berpindah tempat tinggal dekat masjid. Hal itu
sampai kepada nabi shollallohu alaihi wasallam maka beliau bersabda kepada
mereka : Telah sampai berita kepadaku bahwa kalian ingin berpindah tempat tinggal dekat masjid ?
Mereka berkata : Benar wahai rosululloh, kami memang menginginkannya. Beliau
bersabda : Wahai Bani Salimah rumah kalian (yang jauh) ditulis jejak-jejak
langkah kaki kalian, rumah kalian (yang jauh) ditulis jejak-jejak langkah kaki
kalian. Merekapun berkata : Kami akhirnya tidak ada yang menginginkan berpindah
tempat tinggal [HR Muslim]