Boros (2)
Abu Huroiroh bercerita :
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ أَنَّ رَجُلاً
كَانَ يَأْكُلُ أَكْلاً كَثِيرًا ، فَأَسْلَمَ فَكَانَ يَأْكُلُ أَكْلاً قَلِيلاً
، فَذُكِرَ ذَلِكَ لِلنَّبِىِّ صلى الله
عليه وسلم فَقَالَ إِنَّ الْمُؤْمِنَ يَأْكُلُ فِى مِعًى وَاحِدٍ ، وَالْكَافِرَ
يَأْكُلُ فِى سَبْعَةِ أَمْعَاءٍ
Dari Abu Huroiroh, bahwa seorang laki-laki makan dengan
banyak. Akhirnya ia masuk islam lalu ia makan sedikit. Hal itu diceritakan
kepada nabi shollallohu alaihi wasallam. Beliaupun bersabda : Sesungguhnya
mukmin makan dengan satu usus sedangkan kafir makan dengan tujuh usus [HR
Bukhori, Muslim, Ahmad, Malik, Ibnu Majah dan Ibnu Hibban]
Riwayat di atas menunjukkan akan perubahan baik saat orang
kafir masuk islam. Dari banyak makan menjadi orang yang sedikit makan. Tentu
satu banding tujuh adalah perbandingan yang sangat mencolok. Karena pentingnya
menjaga perut dari sifat boros dalam makan dan minum hingga nabi shollallohu alaihi
wasallam bersabda :
عَنْ مِقْدَامِ بْنِ مَعْدِ يكَرِبَ
قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم يَقُولُ مَا مَلأَ آدَمِىٌّ
وِعَاءً شَرًّا مِنْ بَطْنٍ بِحَسْبِ ابْنِ آدَمَ أُكُلاَتٌ يُقِمْنَ صُلْبَهُ
فَإِنْ كَانَ لاَ مَحَالَةَ فَثُلُثٌ لِطَعَامِهِ وَثُلُثٌ لِشَرَابِهِ وَثُلُثٌ
لِنَفَسِهِ
Dari Miqdam Bin Ma’ad Yakrib berkata : Aku mendengar
rosululloh shollallohu alaihi wasallam bersabda : Tidaklah anak Adam memenuhi
tempat penyimpanan yang lebih buruk daripada perutnya. Cukup bagi bagi anak
Adam makanan yang menegakkan tulang sulbinya. Bila tidak mungkin maka
sepertiganya adalah makanannya, sepertiga kedua adalah minumannya dan sepertiga
sisa untuk nafasnya [HR Ahmad, Tirmidzi, Ibnu Majah, Ibnu Hibban dan Alhakim]
Ibnu Hajar Al Atsqolani dalam fathul bari menambahkan riwayat
tentang manfaat dari menyedikitkan :
إِنَّ أَكْثَر النَّاس شِبَعًا فِي الدُّنْيَا
أَطْوَلهمْ جُوعًا فِي الْآخِرَة
Sesungguhnya kebanyakan manusia yang kenyang di dunia maka ia
akan menjadi orang yang paling panjang laparnya pada hari akhir
Selain itu, dengan menahan diri untuk tidak boros dalam hal
makan dan minum juga ada manfaat lainnya, yaitu menguatkan ketaatan kepada
Alloh
Maroji’ :
Fathul Bari, Ibnu Hajar Al Atsqolani (maktabah syamilah)