Meredam Amarah


                                                                     Manfaat Tanah (10)

Inilah yang dilakukan Ali saat marah kepada Fathimah :

عن سهل بن سعد قال رسول الله صلى الله عليه وسلم جَاءَ رسول الله صلى الله عليه وسلم بَيْتَ فَاطِمَةَ فَلَمْ يَجِدْ عَلِيًّا فِى الْبِيْتِ فقال أيْنَ إبْنُ عَمِّكَ ؟ قالت كاَنَ بِيْنِي وَبَيْنَهُ شَيْءٌ فَغَاضَبَنِي فَخَرَجَ فَلَمْ يَقِلْ عِنْدِى فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم لإِنْسَانٍ أنْظُرْ أيْنَ هُوَ فَجَاءَ فقال يا رسول الله هُوَ فِى الْمَسْجِدِ رَاقِدٌ فَجَاءَ رسول الله صلى الله عليه وسلم وَهُوَ مُضْطَجِعٌ قَدْ سَقَطَ رِدَاءُهُ عَنْ شِقِّهِ وَأصَابَهُ تُرَابٌ فَجَعَلَ رسول الله صلى الله عليه وسلم يَمْسَحُهُ عَنْهُ وَيَقُوْلُ قُمْ أبَا تُرَابٍ قُمْ أبَا تُرَابٍ 

Dari Sahl bin Sa’ad bersabda rosululloh shollallohu alaihi wasallam datang di rumah Fatimah akan tetapi tidak menjumpai Ali di sana. Beliau bersabda : dimana anak pamanmu ? (maksudnya adalah Ali) Fatimah menjawab : antara aku dan dia ada percekcokan lalu ia marah padaku, iapun keluar dan tidak tidur siang di sisiku. Maka rosululloh shollallohu alaihi wasallam bersabda kepada seseorang untuk mencari Ali dimana ia berada. Datanglah orang itu seraya berkata : ya rosulalloh ia ada di masjid sedang tidur. Maka datanglah rosulalloh shollallohu alaihi wasaallam sementara Ali masih berbaring dalam keadaan kainnya jatuh dari pundaknya sehingga tanah banyak menempel di kulitnya. Nabipun mengusap debu dari kulitnya seraya memanggilnya : bangunlah wahai Abu Turob (bapak tanah), bangunlah wahai abu Turob dengan nada bercanda [HR Bukhori Muslim dan Ahmad]

Riwayat di atas mengajari kita bahwa marah harus dilampiaskan dengan cara benar. Pergi ke tempat yang baik seperti masjid adalah tindakan yang benar. Merebahkan tubuh di lantai yang masih berupa tanah adalah pilihan yang bisa dilakukan. Kenapa ? karena tanah adalah bahan dasar penciptaan bagi manusia. Tanah ada di bawah dimana siapa merebahkan badan di atasnya akan mengikis sikap sombong. Bukankah bumi memiliki gaya gravitasi sehingga gejolak amarah akan ditarik olehnya. Meski didloifkan sebagian ulama, sebuah hadits memberikan kita pelajaran :

أَلاَ وَإِنَّ الْغَضَبَ جَمْرَةٌ فِى قَلْبِ ابْنِ آدَمَ أَمَا رَأَيْتُمْ إِلَى حُمْرَةِ عَيْنَيْهِ وَانْتِفَاخِ أَوْدَاجِهِ فَمَنْ أَحَسَّ بِشَىْءٍ مِنْ ذَلِكَ فَلْيَلْصَقْ بِالأَرْضِ ت

Ingatlah, sesungguhnya marah adalah bara yang ada di dalam hati anak Adam. Tidakkah kalian lihat kepada merahnya kedua mata dan terlihatnya otot-otot leher. Barangsiapa yang mendapati sesuatu dari hal itu maka rebahkan tubuhnya ke tanah [HR Tirmidzi]