Manfaat Tanah (11)
Tamtsil adalah peumpamaan. Untuk
memudahkan dalam memahami sesuatu, Alloh sering membuat perumpamaan dalam
alquran. Tentang infaq yang tertolak, Alloh berfirman :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا لَا
تُبْطِلُوا صَدَقَاتِكُمْ بِالْمَنِّ وَالْأَذَى كَالَّذِي يُنْفِقُ مَالَهُ
رِئَاءَ النَّاسِ وَلَا يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآَخِرِ فَمَثَلُهُ
كَمَثَلِ صَفْوَانٍ عَلَيْهِ تُرَابٌ فَأَصَابَهُ وَابِلٌ فَتَرَكَهُ صَلْدًا لَا
يَقْدِرُونَ عَلَى شَيْءٍ مِمَّا كَسَبُوا وَاللَّهُ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ
الْكَافِرِينَ
Hai
orang-orang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan
menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang
menafkahkan hartanya karena ria kepada manusia dan dia tidak beriman kepada
Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di
atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah dia
bersih (tidak bertanah). Mereka tidak menguasai sesuatu pun dari apa yang
mereka usahakan; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang
kafir. [albaqoroh : 264]
Ayat di atas menerangkan tentang
hilangnya pahala sedekah atas dasar riya dan menyebut-nyebut apa yang sudah
dikeluarkan yang membuat hati si penerima tersakiti. Alloh ibaratkan dengan
hilangnya tanah yang ada di atas batu yang diterpa oleh hujan lebat. Penulis
tafsir alkhozin berkata :
فهذا مثل ضربه الله
تعالى لنفقة المنافق والمرائي والمؤمن المنان بصدقته يؤذي الناس
Ini adalah perumpamaan yang Alloh
Ta’ala berikan bagi infaq yang dikeluarkan oleh munafiq, orang yang ria dan
mukmin yang menyebut-nyebut shodaqohnya yang membuat hati manusia tersakiti
Maroji’ :
Tafsir Lubabutta’wil Fii
Ma’anittanzil, Abul Hasan Ali Bin Muhammad Bin Ibrohim Bin Umar Asy Syaihi
(maktabah syamilah)