Tidur (1)
Alloh berfirman :
اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ
الْحَيُّ الْقَيُّومُ لَا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ
Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah)
melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak
mengantuk dan tidak tidur [albaqoroh :
255]
Syaikh Muhammad Sholih Utsaimin menuturkan bahwa tidak
tidur menunjukkan sifat kesempurnaan Alloh sebagaimana tidur adalah sifat
kesempurnaan manusia. Maksudnya bahwa manusia dianggap normal bila memiliki
rasa kantuk dan bisa tidur pada waktunya. Tubuhnya akan sehat jika dia bisa
tidur dengan nyaman dan nyenyak. Sebaliknya kesehatannya akan bermasalah bila
mengalami kesulitan tidur. Ini berbeda dengan Alloh Yang Maha Sempurna. Tidur
adalah sesuatu yang mustahil Alloh alami.
Ikrimah meriwayatkan kisah isroiliyyat ketika Musa
bertanya kepada jibril, apakah Alloh tidur ? Maka Alloh memerintahkan kepada
Musa untuk berdiri sambil memegang dua buah botol. Allohpun timpakan kepadanya
rasa kantuk luar biasa hingga kedua botol berbenturan yang membuat pecah
berkeping-keping. Tanpa harus diterangkan, Musa sadar bahwa mengurusi dua buah
botol sambil tidur akan menyebabkan rusaknya dua benda ini, maka apa jadinya
bila alam semesta dikendalikan dalam keadaan ngantuk atau tidur