Ahlul Kitab Yang Masuk islam (5)
Ja’far Bin Abdul Muthollib membacakan ayat-ayat yang berisi
tentang Isa alaihissalam di hadapan raja Najasyi. Mengetahui kebenaran alquran
yang ia dengan, sang rajapun akhirnya masuk islam. Dialah satu-satunya kaum
nasrani yang masuk islam di negeri Habasyah hingga ketika meninggal, tidak ada
satupun orang yang mengurusi jenazahnya secara islam. Nabi shollalohu alaihi
wasallam mengajak para sahabat untuk mensholatkannya secara ghoib :
عَنْ
أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه أَنَّ اَلنَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم نَعَى
اَلنَّجَاشِيَّ فِي اَلْيَوْمِ اَلَّذِي مَاتَ فِيهِ, وَخَرَجَ بِهِمْ مِنَ
الْمُصَلَّى، فَصَفَّ بِهِمْ, وَكَبَّرَ عَلَيْهِ أَرْبَعًا
Dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Nabi Shallallaahu
'alaihi wa Sallam menyiarkan kematian Najasyi pada hari kematiannya, beliau
keluar bersama mereka ke tempat sholat, bershaf bersama mereka, dan sholat
empat takbir untuknya. [Muttafaq Alaihi]
Sebagian mufassir, memasukkan raja Najasyi ke dalam firman Alloh :
وَلَتَجِدَنَّ أَقْرَبَهُمْ مَوَدَّةً
لِلَّذِينَ آَمَنُوا الَّذِينَ قَالُوا إِنَّا نَصَارَى ذَلِكَ بِأَنَّ مِنْهُمْ
قِسِّيسِينَ وَرُهْبَانًا وَأَنَّهُمْ لَا يَسْتَكْبِرُونَ وَإِذَا سَمِعُوا مَا
أُنْزِلَ إِلَى الرَّسُولِ تَرَى أَعْيُنَهُمْ تَفِيضُ مِنَ الدَّمْعِ مِمَّا
عَرَفُوا مِنَ الْحَقِّ يَقُولُونَ رَبَّنَا آَمَنَّا فَاكْتُبْنَا مَعَ
الشَّاهِدِينَ وَمَا لَنَا لَا نُؤْمِنُ
بِاللَّهِ وَمَا جَاءَنَا مِنَ الْحَقِّ وَنَطْمَعُ أَنْ يُدْخِلَنَا رَبُّنَا
مَعَ الْقَوْمِ الصَّالِحِينَ فَأَثَابَهُمُ
اللَّهُ بِمَا قَالُوا جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ
فِيهَا وَذَلِكَ جَزَاءُ الْمُحْسِنِينَ
Dan sesungguhnya kamu dapati yang paling dekat persabahatannya
dengan orang-orang yang beriman ialah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya
kami ini orang Nasrani". Yang demikian itu disebabkan karena di antara
mereka itu (orang-orang Nasrani) terdapat pendeta-pendeta dan rahib-rahib,
(juga) karena sesungguhnya mereka tidak menyombongkan diri. Dan apabila
mereka mendengarkan apa yang diturunkan kepada Rasul (Muhammad), kamu melihat
mata mereka mencucurkan air mata disebabkan kebenaran (Al Qur'an) yang telah
mereka ketahui (dari kitab-kitab mereka sendiri); seraya berkata: "Ya
Tuhan kami, kami telah beriman, maka catatlah kami bersama orang-orang yang
menjadi saksi (atas kebenaran Al Qur'an dan kenabian Muhammad saw.) Mengapa kami
tidak akan beriman kepada Allah dan kepada kebenaran yang datang kepada kami,
padahal kami sangat ingin agar Tuhan kami memasukkan kami ke dalam golongan
orang-orang yang shaleh?" Maka Allah memberi mereka pahala terhadap perkataan yang mereka
ucapkan, (yaitu) surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya, sedang mereka
kekal di dalamnya. Dan itulah balasan (bagi) orang-orang yang berbuat kebaikan
(yang ikhlas keimanannya) [almaidah : 82-83]