Kekuatan rosululloh shollallohu
alaihi wasallam adalah gabungan dari Musa dan Sulaiman alihimas salam. Secara
terperinci, beliau memiliki kelebihan fisik :
Pertama : Secara libido
Sebuah riwayat :
عَنْ قَتَادَةَ قَالَ
حَدَّثَنَا أَنَسُ بْنُ مَالِكٍ قَالَ كَانَ النَّبِىُّ صلى الله عليه وسلم
يَدُورُ عَلَى نِسَائِهِ فِى السَّاعَةِ الْوَاحِدَةِ مِنَ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ
، وَهُنَّ إِحْدَى عَشْرَةَ . قَالَ قُلْتُ لأَنَسٍ أَوَكَانَ يُطِيقُهُ قَالَ
كُنَّا نَتَحَدَّثُ أَنَّهُ أُعْطِىَ قُوَّةَ ثَلاَثِينَ
Dari Qotadah berkata Anas Bin Malik bercerita
kepada kami, ia berkata : Nabi shollallohu alaihi wasallam menggilir
istri-istrinya dalam sekali waktu siang dan malamnya padahal mereka berjumlah
sebelas. Aku bertanya kepada Anas : Apakah beliau mampu melakukannya ? Ia
berkata : Kami dulu membicarakan masalah ini dimana beliau memiliki 30 kekuatan
[HR Bukhori]
Yang kedua : kemampuan bertarung
Rukanah adalah pegulat hebat. Kenyataan
mengatakan bahwa rosululloh shollallohu alaihi wasallamlah yang mampu
mengalahkannya :
عَنْ أَبِى جَعْفَرِ
بْنِ مُحَمَّدِ بْنِ عَلِىِّ بْنِ رُكَانَةَ عَنْ أَبِيهِ أَنَّ رُكَانَةَ صَارَعَ
النَّبِىَّ صلى الله عليه وسلم فَصَرَعَهُ النَّبِىُّ صلى الله عليه وسلم قَالَ
رُكَانَةُ
Dari Abu Ja’far Bin Muhammad Bin Ali Bin
Rukanah dari bapaknya : Bahwa Rukanah bergulat melawan nabi shollallohu alaihi
wasallam. Nabi shollallohu alaihi wasallam mampu mengalahkan Rukanah [HR Abu
Daud, Tirmidzi dan Hakim]
Ketiga : Kemampuan dalam menahan lapar
Perang khondaq terjadi pada masa
paceklik sehingga ketersediaan makanan bagi kaum muslimin saat itu sangat
terbatas. Bahkan Jabir Bin Abdulloh berkata :
وَلَبِثْنَا ثَلاَثَة
أيّامٍ لاَ نَذُوقُ ذَوَاقاً
Kami lalui tiga hari dalam keadaan
tidak memakan makanan apapun [muttafaq alaih]
Maka wajar bila rosululloh
shollallohu alaihi wasallam dan para sahabat mengikat perut untuk menahan lapar
dengan batu sebagaimana yang dikatakan oleh Abu Tholhah :
شكونا إلى رسول الله
صلى الله عليه وسلم الجوع، فرفعنا عن بطوننا عن حجر حجر، فرفع رسول الله صلى الله
عليه وسلم عن حجرين
Kami mengadu kepada rosululloh
shollallohualaihi wasallam rasa lapar dengan mengangkat kain-kain kami untuk
memperlihatkan bahwa di perut-perut kami terganjal satu buah baru. Lalu
rosululloh shollallohualaihi wasallam memperlihatkan dua buah batu yang
terganjal di perut beliau.
Dua perut yang ada di perut nabi shollallohu
alaihi wasallam menunjukkan bahwa lapar beliau lebih berat daripada yang
dialami para sahabat. Seandainya bukan karena keluhan dari Abu Tholhah yang
mengangkat kainnya, tentu rosululloh shollallohu alaihi wasallam tidak akan
mengangkat kainnya. Bukti lainnya adalah :
عَنْ أَبِى
الدَّرْدَاءِ رضى الله عنه قَالَ خَرَجْنَا مَعَ النَّبِىِّ صلى الله عليه وسلم
فِى بَعْضِ أَسْفَارِهِ فِى يَوْمٍ حَارٍّ حَتَّى يَضَعَ الرَّجُلُ يَدَهُ عَلَى
رَأْسِهِ مِنْ شِدَّةِ الْحَرِّ ، وَمَا فِينَا صَائِمٌ إِلاَّ مَا كَانَ مِنَ
النَّبِىِّ صلى الله عليه وسلم وَابْنِ رَوَاحَةَ
Dari Abu Darda’ rodliyallohu anhu berkata :
Kami keluar bersama nabi shollallohualaihi wasallam di sebagian safarnya pada
hari yang terik hingga seorang laki-laki meletakkan tangannya di kepalanya
karena sangat panas teriknya. Tidak ada diantara kami yang menunaikan shoum
kecuali nabi shollallohu alaihi wasallam dan Ibnu Ruwahah [HR Bukhori]
عَنْ أَبِي
هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ: ( نَهَى رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم عَنِ
اَلْوِصَالِ, فَقَالَ رَجُلٌ مِنَ اَلْمُسْلِمِينَ: فَإِنَّكَ يَا رَسُولَ
اَللَّهِ تُوَاصِلُ? قَالَ: وَأَيُّكُمْ مِثْلِي? إِنِّي أَبِيتُ يُطْعِمُنِي رَبِّي
وَيَسْقِينِي فَلَمَّا أَبَوْا أَنْ يَنْتَهُوا عَنِ اَلْوِصَالِ وَاصَلَ بِهِمْ
يَوْمًا, ثُمَّ يَوْمًا, ثُمَّ رَأَوُا اَلْهِلَالَ, فَقَالَ: لَوْ تَأَخَّرَ
اَلْهِلَالُ لَزِدْتُكُمْ كَالْمُنَكِّلِ لَهُمْ حِينَ أَبَوْا أَنْ يَنْتَهُوا
) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ
Dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu berkata :
Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam melarang puasa wishol (puasa
bersambung tanpa makan). Lalu ada seorang dari kaum muslimin bertanya : Tetapi
baginda sendiri puasa wishol, wahai Rasulullah ? Beliau menjawab : Siapa di
antara kamu yang seperti aku, aku bermalam dan Robku memberi makan dan minum.
Karena mereka menolak untuk berhenti puasa wishol, maka beliau shaum wishol
bersama mereka sehari, kemudian sehari. Lalu mereka melihat bulan sabit, maka
bersabdalah beliau : Seandainya bulan sabit tertunda aku akan tambahkan puasa
wishol untukmu, sebagai pelajaran bagi mereka uang menolak untuk berhenti
[Muttafaq Alaihi]
Keempat : Daya tahan terhadap racun
Setelah selesai perang Khoibar, seorang wanita
bernama Zainab Binti Harits istri Sallam Bin Misykam bertanya tentang makanan
kesukaan nabi shollallohu alaihi wasallam. Didapatinya bahwa beliau menyukai
paha kambing. Zainab segera membakar daging kambing. Seluruhnya diolesi racun
terutama pada bagian paha. Selanjutnya paha kambing yang sudah dibakar
dihidangkan di hadapan nabi shollallohu alaihi wasallam. Beliau menggigit
potongan daging akan tetapi belum sempat ditelan, beliau segera memuntahkannya.
Selanjutnya bersabda :
إن
هذا العظم ليخبرني أنه مسموم
Sesungguhnya tulang ini benar-benar
memberitahuku bahwa dirinya sudah diolesi oleh racun
Setelah itu, rosululloh shollallohu alaihi
wasallam memanggil wanita itu dan bertanya :
ما
حملك على ذلك
Apa yang mendorongmu melakukan perbuatan itu ?
Ia menjawab :
إن
كان ملكًا استرحت منه، وإن كان نبيًا فسيخبر
Bila yang memakannya adalah raja, maka aku
akan tenang dengan kematiannya dan bila ia nabi, tentu daging itu akan
berbicara
Mendengar jawaban ini,beliau segera melepaskan
wanita itu. Akan tetapi ketika terdengar berita bahwa Bisyr Bin Barro Bin
Ma’rur tewas setelah ikut memakan daging itu, maka beliau segera menegakkan
hukum qishosh bagi wanita itu.